Aboge Wonosobo Idul Fitri pada 9 Agustus

Editor

Pruwanto

Lebih dari 400 balon udara lepas landas di Chambley-Bussieres, Prancis, Rabu (31/7) untuk memecahkan rekor dunia dalam ajang tahunan
Lebih dari 400 balon udara lepas landas di Chambley-Bussieres, Prancis, Rabu (31/7) untuk memecahkan rekor dunia dalam ajang tahunan "Lorraine Mondial air ballons". AP/Alexandre Marchi/L'est Republicain, Pool

TEMPO.CO , Yogyakarta: Penganut penanggalan Aboge Alif Rebo Wage di Kabupaten Wonosobo akan merayakan Hari Raya Idul Fitri pada Jumat, 9 Agustus 2013. Tetua penganut Aboge Sarno Kusnandar, 60 tahun, mengatakan Idul Fitri jatuh pada Jumat Kliwon. Dalam penanggalan Jawa tahun ini disebut tahun Jumakhir.

Menurut dia, penganut kepercayaan Aboge di Dusun Binangun, Desa Mudal, Kecamatan Mojo Tengah, Wonosobo tidak menjalankan salat Idul Fitri di masjid seperti mayoritas umat muslim. Hanya saja, penganut Aboge dan warga NU akan berkumpul di Masjid warga NU bernama Al- Huda.

"Kami akan syukuran bersama dan bersalaman sembari mengucapkan maaf di depan masjid," kata dia dihubungi Tempo, Selasa, 6 Agustus 2013.

Seluruh warga kampung itu akan melepaskan balon warna-warni ke udara setelah bersalaman saling memaafkan di depan masjid. Tradisi ini menandakan wujud syukur warga. Mereka patungan membuat balon.

Penganut Aboge, kata dia pada Kamis malam menggelar ritual bersemadi dan menyiapkan sesaji. Ritual ini merupakan wujud syukur penganut Aboge memperingati 1 Syawal. 

Sarno mengatakan di dusun itu terdapat 70 orang dari 628 penduduk yang menjadi penganut aliran kepercayaan Aboge. Hampir semua penganut penanggalan Aboge Wonosobo berhimpun pada penghayat kepercayaan Tunggul Sabdo Jati,  semacam perkumpulan penganut kejawen.

Sarno mewarisi kepercayaan Aboge secara turun temurun dari nenek moyangnya. “Saya tidak tahu kapan Aboge mulai ada di sini. Yang jelas saya sejak lahir sudah menganut Aboge,” kata dia.

Aboge diadopsi dari nama penanggalan Jawa. Aboge akronim dari Alif Rebo Wage. Dalam sistem penanggalan Jawa ini tanggal satu Suro (Muharam dalam tahun Hijriyah) tahun Dal selalu dimulai pada Hari Rebo Wage.

Dalam perhitungan hari penanggalan Jawa ada lima nama hari, yaitu pon, wage, kliwon, legi, dan pahing. Penanggalan Jawa memiliki delapan nama tahun. Tahun pertama bernama Dal. Secara periodik dalam setiap delapan tahun akan berjumpa lagi dengan tahun Dal.

SHINTA MAHARANI