Pemudik Meninggal di Atas Kapal Penyeberangan  

Editor

Juli Hantoro

Petugas kepolisian sedang mengidentifikasi jasad Wahyu (55), penumpang kapal feri di Pelabuhan Bakauheni, Lampung, (4/8) malam. Pemudik dari Bandar Lampung tujuan Bandung itu meninggal karena sakit. ANTARA FOTO/Kristian Ali
Petugas kepolisian sedang mengidentifikasi jasad Wahyu (55), penumpang kapal feri di Pelabuhan Bakauheni, Lampung, (4/8) malam. Pemudik dari Bandar Lampung tujuan Bandung itu meninggal karena sakit. ANTARA FOTO/Kristian Ali

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pemudik asal Panjang, Bandar Lampung meninggal dunia di atas kapal yang hendak berlayar ke Pelabuhan Merak Banten,  Ahad malam, 4 Agustus 2013 tadi. Penyebab kematian korban diduga karena penyakit yang diderita dua hari sebelum berangkat. "Korban diduga menderita sakit parah. Bisa jadi serangan jantung mendadak," kata Kepala Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan Bakauheni Lampung Ajun Komisaris Agung Herto Cahyono di lokasi kejadian.

Sebelum meninggal, kata dia, korban bernama Wahyu, 57 tahun, yang hendak mudik ke Padalarang, Bandung, Jawa Barat itu sempat mengeluh sakit dan minta pindah ke lantai atas kapal. Namun, sesampainya di lantai dua KMP Nusa Agung yang bersandar di Dermaga V Pelabuhan Bakauheni korban meninggal dunia. Evakuasi korban sempat membuat gaduh penumpang yang hendak menyeberang ke Pelabuhan Merak Banten.

Usai diidentifikasi di Pos Pelayanan Kesehatan Mudik Lebaran Bakauheni, korban dibawa ke rumah sakit umum Kalianda untuk dijemput keluarga. Polisi tidak menemukan bekas kekerasan atau penganiayaan di tubuh korban. "Kami sudah memeriksa dua orang rekan korban. Mereka merupakan tetangga korban di Jawa," katanya.

Selain meninggal dunia, sejumlah pemudik juga terpaksa dilarikan ke pos pelayanan kesehatan karena tumbang. Mereka tampak keletihan karena terlalu lama mengantri di Pelabuhan Merak Banten. "Anak saya mungkin kelelahan setelah hampir lima belas jam terjebak antrean," kata Eva Yusmeri, 47 tahun, pemudik asal Jakarta yang hendak menuju Kedondong, Pesawaran, Lampung.

Eva mengatakan anaknya, Ananda Aditya, 13 tahun, tiba-tiba tumbang dan kejang-kejang di atas kapal. Suhu badannya naik secara mendadak dan mulutnya mengeluarkan buih. "Untuk sementara biar membaik dulu. Istirahat di pos kesehatan hingga pulih," katanya.

Kepala PT. Indonesia Ferry Cabang Bakauheni Yanus Letanga meminta pemudik untuk menjaga kesehatan sebelum berlayar menyeberangi Selat Sunda. Terlebih, kata dia, jika harus berlayar di malam hari dengan udara dingin di tengah laut."Kalau tidak fit jangan dipaksakan berlayar. Lebih baik ditunda hingga kesehatan membaik," katanya.

NUROCHMAN ARRAZIE

Berita Terpopuler:
Real Madrid Gaet Bocah Ajaib Asal Amerika Serikat

Gubernur Zaini Protes Penurunan Bendera Aceh

Amien Rais Kritik Pemerintahan SBY

Menyingkap Gen Adam dan Hawa

Alasan Moratti Jual Saham Inter ke Erick Thohir