Pantura Rusak, Pemudik Motor Berjatuhan

Editor

Nur Haryanto

Ribuan pemudik bermotor memadati jalan Syek Quroh, Kecamatan Telaga Sari, Karawang, Jawa Barat (27/8). Memasuki H-3 Lebaran, pemudik mulai memadati beberapa titik di sepanjang jalur Pantai Utara (Pantura) Jawa. TEMPO/Seto Wardhana
Ribuan pemudik bermotor memadati jalan Syek Quroh, Kecamatan Telaga Sari, Karawang, Jawa Barat (27/8). Memasuki H-3 Lebaran, pemudik mulai memadati beberapa titik di sepanjang jalur Pantai Utara (Pantura) Jawa. TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Brebes - Rusaknya jalur pantai utara (pantura) ruas Cimohong, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, menyebabkan sejumlah pemudik pengendara motor berjatuhan, Ahad siang, 4 Agustus 2013. Meski tidak sampai menimbulkan korban luka-luka, berjatuhannya sebagian pemudik motor itu mengakibatkan arus lalu lintas tersendat.

Dari pantauan Tempo, sekitar pukul 12.30 WIB, dua pemudik yang berboncengan sepeda motor Honda Supra Fit tergelincir tepat di Jembatan Kali Cimohong. Pengendara motor berpelat G (Karesidenan Pekalongan) dari arah barat itu kehilangan kendali setelah melibas aspal bergelombang yang bertaburan kerikil dan pasir.

Dua kardus besar yang dijepitkan di antara jok dan stang motor itu terguling dan tumpah di jalan. Klakson tidak henti-henti dibunyikan mobil pribadi, bus, dan sepeda motor lain di belakangnya saat kedua pemudik itu berusaha menepikan motornya. "Sejak pagi, sudah ada belasan motor yang terjatuh," kata Wayo, juru parkir Hotel Melati 68, saat ditemui Tempo.

Mengenakan kain penutup muka, kacamata, dan topi, Wayo sedang menyirami bahu jalur pantura ruas Cimohong. Tebalnya debu yang berterbangan di jalan rusak Cimohong (perbatasan Pasar Kluwut) mengharuskan laki-laki 50 tahun itu rutin menyiramkan air tiap satu jam sekali. "Kasihan pemudik yang bawa anak kecil. Jalan disirami biar mereka tidak kena sakit pernapasan."

Lantaran pemerintah mewajibkan pekerjaan perbaikan jalan dihentikan sejak H-10 Lebaran, rusaknya ruas Cimohong sisi utara (arah Jakarta-Semarang) dibiarkan terbengkalai. Jalan rusak sepanjang 500 meter itu masih berlubang dan bergelombang. Sisa tanah uruk, pasir, dan kerikil yang terhampar di sepanjang jalan rusak itu menyebabkan debu tebal tiap pemudik melintas.

"Semestinya perbaikan jalur pantura dikerjakan sejak jauh hari sebelum musim mudik," keluh Yulianto, 32 tahun, pemudik dengan sepeda motor dari Cikarang, Jawa Barat. Menurut warga asli Klaten, Jawa Tengah itu, kerusakan di wilayah Brebes terbilang paling parah jika dibandingkan dengan jalur pantura wilayah Jawa Barat.

Kepala Unit Pelayanan Perhubungan wilayah Tegal Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Provinsi Jawa Tengah, Isdiyati Haryani, mengatakan kendaraan berat sudah dilarang beroperasi mulai hari ini. "Agar tidak menambah kepadatan arus mudik," terang Isdiyati. Kendaraan berat yang diizinkan beroperasi khusus untuk angkutan BBM, BBG, ternak, sembako, dan bahan antaran pos.

DINDA LEO LISTY

Berita Lain:
Anjing Pelacak Turut Amankan Mudik di Merak

Puncak Arus Mudik di Pelabuhan Merak Malam Ini

Bus Tabrakan Karambol Terjadi di Nagreg

Pantura Juga Macet di Ruas Jalur Balik