Mudik Gratis ke Pulau Sapeken, Minim Fasilitas

Editor

Zed abidien

Penumpang berdesakan ketika naik ke Kapal Tilongkabila tujuan Bima, NTB di Pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar, Sulsel, (31/7). ANTARA/Sahrul Manda Tikupadang
Penumpang berdesakan ketika naik ke Kapal Tilongkabila tujuan Bima, NTB di Pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar, Sulsel, (31/7). ANTARA/Sahrul Manda Tikupadang

TEMPO.CO, Banyuwangi - Sebanyak 150 orang yang mengikuti mudik gratis ke Pulau Sapeken, Madura, hari ini berangkat menggunakan kapal kargo dari Pelabuhan Tanjungwangi, Banyuwangi, Jawa Timur.

Pemudik harus rela duduk di lantai kapal sambil berdesak-desakkan dengan barang bawaan. Bahkan pemudik yang rencananya diberangkatkan pukul 10.00 WIB molor hingga pukul 13.00 WIB.

Molornya keberangkatan karena kapal baru datang dari Surabaya sekitar pukul 10.30 WIB. Kencangnya angin membuat laju kapal diperlambat. Selain karena cuaca, penyebab lain karena pemudik harus menunggu kedatangan pejabat daerah yang akan melepas mereka.

Nur Aida, salah satu pemudik, mengeluhkan minimnya fasilitas kapal dibandingkan kapal perintis yang berbiaya Rp 39 ribu per orang. "Kita disamakan seperti barang, duduk di lantai tanpa tempat tidur," katanya.

Sebagian dari pemudik harus menunggu dua hingga tiga hari untuk bisa mudik gratis. Mereka tidur di terminal pelabuhan dengan fasilitas yang minim pula. Beberapa balita terpaksa tidur beralaskan kain, karena pihak pelabuhan tak menyediakan tikar.

Rahman, pemudik lain, mengeluhkan kehabisan tiket gratis untuk mudik hari ini. Padahal dia dan beberapa kawannya sudah menginap tiga hari di pelabuhan. "Saya dapat tiketnya untuk tanggal 5 Agustus," katanya.

Kepala Syahbandar Tanjungwangi, Sri Sukaesih, mengatakan, kapal mudik gratis ini akan berangkat sebanyak lima kali. Yakni tanggal 3 Agustus, 5, 7, 10 dan 12 Agustus. Setiap keberangkatan dibatasi 150 penumpang. "Karena ini kapal barang yang difungsikan mengangkut manusia, jadi jumlahnya harus dibatasi," kata dia.

Menurut dia, membludaknya pemudik yang datang membuat tiket cepat habis. Oleh karena itu dia menyarankan pemudik yang tak bisa berangkat hari ini, masih punya kesempatan pada tanggal 5 dan 7 Agustus mendatang.

Terkait minimnya fasilitas di terminal pelabuhan, Sukaesih, mengatakan, bahwa pihaknya akan menyediakan tikar untuk alas tidur penumpang. "Meskipun itu sebenarnya bukan tanggung jawab kami," kata dia.

IKA NINGTYAS