Jatim Siapkan KA Penataran untuk Mudik Gratis  

Editor

Zed abidien

TEMPO/Tony Hartawan
TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Malang - Pemerintah Provinsi Jawa Timur bekerja sama dengan PT Kereta Api daerah operasional 8 Surabaya menyediakan angkutan gratis mulai 2-9 Agustus 2013. Kereta Api Penataran jurusan Surabaya-Blitar disiapkan untuk mengangkut 530 penumpang serta toleransi berdiri 20 persen.

"Dari Malang bisa memilih jurusan Surabaya atau Blitar," kata Kepala Stasiun Kota Baru Malang, Zainul Arifin, Jumat, 2 Agustus 2013. Penumpang diminta melampirkan foto kopi identitas diri, berupa foto kopi KTP secara pribadi. Sedangkan rombongan keluarga melampirkan foto kopi kartu keluarga.

Mudik gratis ini merupakan bagian bagi pelayanan terhadap warga Jawa Timur supaya mudik secara aman dan nyaman. Kereta Api Penataran kelas ekonomi setiap hari melayani lima kali perjalanan. Sehingga penumpang bisa memilih sesuai jadwal yang tersedia.

Sedangkan untuk arus balik, juga disediakan angkutan gratis mulai 10-13 Agustus. Calon penumpang juga harus melengkapi persyaratan yang sama. Selain itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga menyediakan 400 bus untuk mudik gratis.

Sebanyak 12 armada bus disiapkan Pemerintah Kota Malang untuk mengangkut para pemudik. Terdiri dari delapan bus dan empat bus mini. Total tersedia sebanyak 556 kursi untuk mudik dari Malang.

"Mudik gratis mulai 5 Agustus," kata Kepala Dinas Perhubungan Subari. Angkutan mudik mengangkut penumpang dengan tujuan Banyuwangi sebanyak dua bus, Sumenep empat bus, Bojonegoro dua bus, Trenggalek dua bus, dan Pacitan satu bus.

Jumlah kursi yang disediakan berkurang dibandingkan tahun lalu karena sepi peminat. Pada 2012 lalu, dari total 1.060 kursi hanya terisi 700 kursi, dan tujuannya pun beragam, meliputi Blitar, Tulungagung, Bojonegoro, Situbondo, Jember, Banyuwangi ,dan sejumlah kota di Madura.

Mudik gratis bertujuan untuk mengurangi pemudik bersepeda motor dan mengurangi kecelakaan lalu lintas, karena kecelakaan terbanyak melibatkan sepeda motor. Terutama di jalur padat pemudik yang rawan kecelakaan.

EKO WIDIANTO