Ramadan, Penukaran Uang di Malang di Atas Rp 1 T  

Sejumlah pekerja Bank Indonesia menghitung uang pada tempat Layanan penukaran uang untuk umum di Lapangan Gasibu, Bandung, Jawa Barat  (11/7).  TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Sejumlah pekerja Bank Indonesia menghitung uang pada tempat Layanan penukaran uang untuk umum di Lapangan Gasibu, Bandung, Jawa Barat (11/7). TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO.CO, Malang - Penukaran uang di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang selama 10-31 Juli 2013 mencapai Rp 1,3 triliun. Menurut Deputi Kepala Kantor Perwakilan BI Malang Bidang Sistem Pembayaran, Rini Mustikaningsih, dari realisasi uang keluar Rp 1,3 triliun, sebanyak Rp 1,2 triliun merupakan nilai transaksi di perbankan umum.

"Uang pecahan Rp 10 ribu paling disukai masyarakat, dengan nilai transaksi penukaran mencapai Rp 700 miliar selama sebulan," kata Rini, Jumat, 2 Agustus 2013. "Sementara uang pecahan Rp 50 ribu yang keluar sekitar Rp 423 miliar dan pecahan Rp 1.000 sebanyak Rp 900 juta."

Penukaran langsung juga terjadi di sejumlah instansi melalui Kantor BI yang berjumlah Rp 58 miliar. Dalam transaksi ini, uang pecahan Rp 5.000 paling banyak diminati, dengan total nilai Rp 17 miliar. Berikutnya, uang pecahan Rp 10 ribu sebanyak Rp 10 miliar; hingga pecahan terkecil, Rp 1.000, sekitar Rp 554 juta. Namun pengajuan surat untuk penukaran uang oleh instansi sudah pada Rabu, 31 Juli 2013.

"Kami memprediksi, jumlah penukaran uang bisa di atas Rp 2 triliun. Dan kami masih membuka pelayanan hingga hari ini," kata Rini.

Bila sesuai prediksi, Rini melanjutkan, maka nilai penukaran uang selama Ramadan 2013 melampaui nilai penukaran uang tahun lalu yang sebesar Rp 1,5 triliun. Pada masa Ramadan ini, BI Malang menyediakan uang baru Rp 4,09 triliun. Uang itu berupa pecahan Rp 20 ribu sampai Rp 100 ribu sebanyak Rp 3,93 triliun; dan sisanya, Rp 165,81 miliar, berbentuk uang pecahan Rp 1.000 sampai Rp 10 ribu.

Sementara itu, di Kantor BI Makassar, jumlah penukaran uang selama Ramadan pun menembus angka Rp 40 miliar. Ketimbang bulan biasa yang hanya Rp 300-500 juta per bulan, angka ini meningkat drastis. "Peminat pecahan Rp 20 ribu dan Rp 10 ribu yang paling banyak," kata Deputi Direktur Bank Indonesia Wilayah I, Dery Rossianto. "Selama 20 hari kerja di bulan Ramadan, jumlah masyarakat yang menukarkan uang tercatat 80 ribu orang, seluruhnya warga Makassar."

Sebelumnya, dunia perbankan sudah melakukan penukaran uang kecil agar bisa disebar ke daerah pelosok. Dan kini, beragam bank melakukan penukaran pecahan Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu lagi. Tujuannya untuk persediaan pengisian di anjungan tunai mandiri selama musim liburan. Untuk transaksi penukaran uang, Bank Indonesia menyiapkan dana Rp 4,7 triliun.

"Sementara yang sudah keluar Rp 2,5 triliun. Jadi stok untuk penukaran masih tersedia," kata Dery. "Jumlah tahun ini meningkat dari tahun lalu yang hanya Rp 2 triliun."



MUHAMMAD YUNUS | ABDI PURMONO


Topik terhangat:

Ahok vs Lulung | Anggita Sari | Bisnis Yusuf Mansur | Kursi Panas Kapolri

Berita lainnya:
Ahok Hadapi Preman, Prabowo Pasang Badan
Ahmadiyah: Moeldoko Terlibat Operasi Sajadah 2011

Penerobos Portal Busway Bukan Anak Jenderal

Nazaruddin Janji Ungkap Kasus yang Lebih Besar