Penumpang Dibatasi, Stasiun Pasar Turi Normal  

Seorang anak melihat keluar dari jendela kereta Kertajaya tujuan Pasar Turi di Stasiun Senen, Jakarta, (15/8). Hari  ini diperkirakan 8.000 pemudik berangkat dari Stasiun Senen. TEMPO/Yosep Arkian
Seorang anak melihat keluar dari jendela kereta Kertajaya tujuan Pasar Turi di Stasiun Senen, Jakarta, (15/8). Hari ini diperkirakan 8.000 pemudik berangkat dari Stasiun Senen. TEMPO/Yosep Arkian

TEMPO.CO, Surabaya - Kepala Bagian Pelayanan Komersial Stasiun Pasar Turi Surabaya, Zaini, mengatakan pada puncak arus mudik H-3 sampai H-1 Hari Raya Idul Fitri diyakini tidak akan terjadi lonjakan penumpang. Sebab, penumpang yang boleh masuk ke dalam stasiun hanya yang memegang tiket saja. "Jadi tidak akan ada penumpukan penumpang," kata Zaini, Kamis, 1 Agustus 2013.

Karena jumlahnya diatur, Zaini yakin para penumpang tidak akan berdesak-desakan saat masuk ke dalam gerbong, apalagi barang bawaan juga dibatasi. Setiap penumpang hanya diizinkan membawa barang bawaan maksimal 20 kilogram. Jika melebihi batas maksimal, dilarang dibawa masuk ke dalam kereta.

Dari pantauan Tempo, suasana Stasiun Turi masih normal. Di pintu loket pembelian karcis kereta kelas ekonomi, bisnis, dan eksekutif tidak terdapat kerumunan antrean. Di posko kesehatan yang didirikan di area stasiun juga tidak nampak penumpang berobat, sehingga dimanfaatkan dua petugas posko leyeh-leyeh sembari memejamkan mata.

Di ruang tunggu penumpang hanya ada puluhan orang saja. Saat kereta datang, penumpang yang masuk ke gerbong kereta tertib sesuai urutannya.

Staf Bagian Pelayanan Stasiun Pasar Turi mengatakan, saat ini penumpang kereta api sudah bisa nyaman. Selain pelayanan yang bagus, pedagang asongan juga dilarang  masuk ke stasiun. "Pedagang asongan kami larang berjualah di dalam stasiun jauh sebelum arus mudik," kata Zaini.

ARIEF RIZQI HIDAYAT

Topik terhangat:

Ahok vs Lulung
| Anggita Sari | Bisnis Yusuf Mansur | Kursi Panas Kapolri

Berita lainnya:
Ahok Hadapi Preman, Prabowo Pasang Badan
Ahmadiyah: Moeldoko Terlibat Operasi Sajadah 2011

Penerobos Portal Busway Bukan Anak Jenderal

Nazaruddin Janji Ungkap Kasus yang Lebih Besar