Pertamina Siapkan Pertamax Kemasan di Jalur Mudik  

Konsumen mengisi bahan bakar miyak jenis Pertamax Plus di SPBU khusus Pertamax, Pondok Indah, Jakarta Selatan, Jumat (27/4). ANTARA/Reno Esnir
Konsumen mengisi bahan bakar miyak jenis Pertamax Plus di SPBU khusus Pertamax, Pondok Indah, Jakarta Selatan, Jumat (27/4). ANTARA/Reno Esnir

TEMPO.CO, Surabaya - Heppy Wulansari, juru bicara PT Pertamina Marketing Region V, mengatakan pihaknya menyiapkan Pertamax dalam kemasan di tujuh stasiun pengisian bahan bakar umum yang tersebar di jalur utama mudik Lebaran. Kota yang dipilih untuk menjual Pertamax kemasan adalah Surabaya, Madiun, Ngawi, Kediri, dan Mojokerto.

Pertamax dan Pertamax Plus ini dijual dalam kemasan 5 liter, 10 liter, dan 20 liter. Ia berharap, konsumen setia bahan bakar minyak nonsubsidi tidak cemas selama perjalanan mudik dan balik Lebaran tahun ini. "Pertamax dalam kemasan ini bisa dibawa dan diisikan ke tangki kendaraan kapan saja," ujarnya di Surabaya, Kamis, 1 Agustus 2013.

Untuk tahap awal, pemasaran Pertamax kemasan ini dikonsentrasikan di wilayah strategis jalur mudik. Jika masyarakat menyambut positif, penetrasi Pertamax kemasan akan diperluas lagi. Selain Pertamax kemasan, pihaknya juga menyediakan BBM nonsubsidi dalam bentuk curah (dispenser) yang tersebar di 563 SPBU dari total 837 SPBU di Jawa Timur.

Afandi, General Manager Pertamina Marketing V, mengatakan telah menginstruksikan agar menambah stok Premium sebesar 15 persen atau sekitar 378.925 kiloliter dari konsumi normal sebesar 329.500 KL per bulan. Stok solar akan ditambah 10 persen atau sekitar 167 ribu KL dari konsumsi normal 151.300 KL per bulan. Aturan ini efektif berlaku mulai H-7 hingga H+7 Lebaran 1434 Hijriah. "SPBU-SPBU di jalur strategis diinstruksikan buka 24 jam selama 14 hari," Afandi menjelaskan.

Ia juga menyediakan delapan SPBU kantong yang bertugas menopang kinerja SPBU konvensional. SPBU kantong tersebar di Probolinggo, Kediri, Jember, Situbondo, Blitar, Bojonegoro, dan Trenggalek. Begitu stok BBM di SPBU konvensional habis, SPBU kantong segera menyuplai kebutuhan BBM.

Soal kebutuhan avtur, Afandi memprediksi ada kenaikan konsumsi 12 persen dibandingkan konsumsi harian. Penjualan avtur di Bandara Juanda rata-rata 925 KL per hari, naik menjadi 1.040 KL per hari. Kenaikan ini seiring pemberlakuan extra flight di Bandar Udara Juanda, Surabaya.

DIANANTA P. SUMEDI