Andong Akan Hadang Pemudik di Jalur Selatan Jabar  

Editor

Rini Kustiani

Kemacetan panjang terjadi di jalur mudik Jalan KH Noer Ali, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (19/7). Pemerintah Kota Bekasi mengidentifikasi ada sebanyak 40 titik kerusakan di jalur mudik Kota Bekasi. TEMPO/Subekti
Kemacetan panjang terjadi di jalur mudik Jalan KH Noer Ali, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (19/7). Pemerintah Kota Bekasi mengidentifikasi ada sebanyak 40 titik kerusakan di jalur mudik Kota Bekasi. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Garut - Para pemudik yang akan melintas di jalur selatan Jawa Barat diminta untuk bersabar. Alasannya, laju kendaraan bakal tersendat saat keluar dari turunan Nagreg, Kabupaten Bandung, tepatnya di kawasan Limbangan dan Kadungora, Kabupaten Garut.

Di Kota Dodol ini, ratusan delman atau andong akan "menghadang" kendaraan pemudik yang menuju Jawa Tengah dan Tasikmalaya. Jumlah andong yang biasa beroperasi di jalur mudik sebanyak 450 unit, di antaranya sebanyak 300 unit di jalur Limbangan-Malangbong dan 150 unit andong di jalur Kadungora-Leles.

Angkutan tradisional ini biasa beroperasi dari pagi hingga sore. Mereka mengangkut penumpang dari pasar ke permukiman warga. "Pada jam-jam sibuk aktivitas masyarakat, ekor kemacetan nanti bisa sampai Nagreg," ujar Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Garut, Budiman, kepada Tempo, Kamis, 1 Agustus 2013.

Meski andong menjadi penyebab antrean kendaraan, pemerintah setempat tidak pernah melarang mereka untuk berhenti beroperasi selama arus mudik dan balik Lebaran. Pemerintah hanya bisa mengimbau agar angkutan ini tertib di jalan dan tidak menghalangi kendaraan lain.

Budiman mengaku, alasan tidak dilarangnya andong ini karena pemerintah daerah tidak memiliki anggaran untuk menutupi penghasilan para pengemudi andong. "Kalau delman dilarang, berapa biaya yang harus kita keluarkan sebagai kompensasi bagi mereka," ujarnya.

Selain itu, kemacetan diperparah dengan adanya pasar tumpah. Pada jalur utama selatan sepanjang 37 kilometer, laju kendaraan akan dihadang tiga titik pasar tumpah, di antaranya Pasar/Terminal Limbangan, Pasar Lewo, dan Pasar Malangbong. Sedangkan di jalur menuju Garut Kota, pasar tradisional yang kerap memakan badan jalan yakni Pasar Leles.

SIGIT ZULMUNIR

Topik terhangat:

Ahok vs Lulung
| Anggita Sari | Bisnis Yusuf Mansur | Kursi Panas Kapolri

Berita lainnya:
Ahok Hadapi Preman, Prabowo Pasang Badan
Ahmadiyah: Moeldoko Terlibat Operasi Sajadah 2011

Penerobos Portal Busway Bukan Anak Jenderal

Nazaruddin Janji Ungkap Kasus yang Lebih Besar