Jalur Mudik Bekasi Diklaim Siap Dilalui

Para pemudik dari arah Jawa Tengah dan sekitarnya memadati jalur Pantura wilayah Pamanukan, Subang, Jabar, Minggu (26/8). ANTARA/M.Ali Khumaini
Para pemudik dari arah Jawa Tengah dan sekitarnya memadati jalur Pantura wilayah Pamanukan, Subang, Jabar, Minggu (26/8). ANTARA/M.Ali Khumaini

TEMPO.CO, Bekasi - Pemerintah Kota Bekasi menjamin sejumlah ruas jalan di wilayahnya yang menjadi rute arus mudik sudah siap dilalui. "Kondisinya sudah mantap, meski belum bisa memberikan rasa nyaman," ujar Kepala Dinas Bina Marga dan Tata Air Kota Bekasi, Tri Adhianto, Rabu 31 Juli 2013.

Meski demikian, Tri mengakui bahwa saat ini kondisi sejumlah ruas jalan tersebut masih kurang sempurna. Pengguna jalan pun diimbau untuk berhati-hati ketika melintasi jalur tersebut.

Tri menyebutkan sejumlah perbaikan akan rampung pada malam ini, antara lain terletak di Jalan KH Noer Ali, Bekasi Selatan, tepatnya dari pertigaan Perumahan Galaksi hingga Perumahan Bumi Satria Kencana.

Ketidaknyamanan penumpang, kata dia, bisa terjadi karena ada beda ketinggian antara lajur jalan yang baru dibeton dengan lajur lama yang masih berupa aspal. Sesuai kontrak dengan pemborong, Tri mengatakan, perbaikan jalan yang berstatus jalan negara itu sudah harus rampung diperbaiki pada Oktober 2013. "Tanggung jawab perbaikannya pemerintah pusat," tutur dia.

Selain itu, masih ada tujuh titik lainnya yang masih perlu perbaikan. Lokasinya di depan Bekazi Cyber Park, dekat persimpangan Jalan Ahmad Yani Bekasi Selatan.

Tri menyebutkan, ada tiga jalur di wilayah Kota Bekasi yang kerap dilalui pemudik sepeda motor. Jalur pertama adalah jalur tengah dengan rute lintasan Jalan Inspeksi Kalimalang-Jalan KH Noer Ali-Jalan Mayor Hasibuan-Jalan Chairil Anwar-hingga ke perbatasan Kabupaten Bekasi.

Menurutnya, jalur tersebut adalah jalur tengkorak. Soalnya, jalan itu dilintasi hampir 80 persen pemudik sepeda motor dari arah Jakarta, Banten, dan Sumatera menuju Jawa Tengah-Jawa Timur.

Jalur kedua adalah jalur utara dengan rute Jalan Sultan Agung-Jalan Jenderal Sudirman-Jalan Jenderal Ahmad Yani-Jalan Cut Meutia-IR H Juanda-hingga Jalan Diponegoro perbatasan Tambun, Kabupaten Bekasi.

Selanjutnya jalur ketiga adalah rute dari Jalan I Gusti Ngurah Rai-Jalan Jenderal Sudirman-Jalan Jenderal Ahmad Yani-Jalan Cut Meutia-IR H Juanda-hingga Jalan Diponegoro perbatasan Tambun, Kabupaten Bekasi.

Adapun untuk Jalan Raya Siliwangi di Narogong, menurut dia merupakan jalan alternatif menuju ke arah Bogor, Puncak dan Cipanas. "Jalur ini relatif tidak terlalu tinggi kenaikan traffic-nya," kata Tri.

Tanggungjawab pemeliharaan jalan yang berstatus jalan provinsi berada di Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Misalnya Jalan Siliwangi, mulai pertigaan Rawapanjang sampai perbatasan Bogor.

MUHAMMAD GHUFRON


Berita Terpopuler:
Ahok-Lulung Berseteru, Ini Kata Demokrat

VIDEO Ahok dan Pendukung Haji Lulung Populer 

Kepala BLU: 'Anak Jenderal' Jelas Apa Bohongan? 

Ahok Hadapi Preman, Prabowo Pasang Badan 

Ahok: Saya Sudah Belajar Bahasa Halus