Banjir, Warga Kendari Diimbau Tidak Mudik  

Editor

Zed abidien

Ilustrasi banjir. ANTARA/ZAbur Karuru
Ilustrasi banjir. ANTARA/ZAbur Karuru

TEMPO.CO, Kendari - Wali Kota Kendari, Asrun, mengimbau warga Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, tidak melakukan mudik Lebaran tahun ini. Larangan tersebut disebabkan kekhawatiran akan keselamatan pemudik.

Larangan mudik ini akibat sejumlah sarana dan prasarana infrastruktur, seperti jalan dan jembatan, yang akan dilintasi pemudik sebagai jalur penghubung antarwilayah belum normal. Sebagian besar jalan dalam kondisi porak-poranda dan tak bisa dilalui karena terjangan banjir besar yang menimpa Sulawesi Tenggara pada pertengahan Juli lalu.

"Saya mengimbau warga kota tidak usah mudik dulu tahun ini. ini demi keselamatan. Tahulah, kan, sejumlah jalur penghubung baik jalan dan jembatan rusak. Jalur laut juga begitu, tetap waspada, sekarang angin kencang dan ombak besar," kata Asrun, Selasa, 30 Juli 2013.

Dikatakannya, kondisi cuaca belum sepenuhnya normal. Warga kota masih tetap harus waspada. Walau intensitas hujan tak lagi deras seperti waktu-waktu sebelumnya, warga tetap harus siaga untuk mengantisipasi kemungkinan kembalinya banjir.

"Warga tetap harus siaga. Hujan belum benar-benar reda. Lihat saja, kemarin panas, hari ini hujan lagi. Yang jelas saat ini warga kota masih tetap harus siaga banjir karena cuaca tidak bisa diprediksi, tiba-tiba hujan deras. Tentu tidak kita inginkan rumah-rumah warga kosong karena ditinggal penghuni," Asrun menjelaskan.

Seperti diketahui, wilayah Sulawesi Tenggara baru saja terkena bencana banjir bandang yang merendam hampir 2/3 wilayahnya. Sejumlah infrastruktur, baik jalan maupun jembatan, rusak parah akibat hantaman banjir. Ribuan hektare sawah puso. Rumah-rumah warga rusak parah dan ribuan orang mengungsi. Bahkan banjir sampai menelan empat korban jiwa.

ROSINIAWATY FIKRY