Tiket Kereta Api Habis, Penumpang Beralih ke Bus  

Seorang petugas melintas di depan bus AKAP jurusan Garut - Lebak Bulus yang menunggu penumpang di Terminal Lebak Bulus, Jakarta  (22/7). Larangan kenaikan tarif karena sebelumnya tarif sudah menyesuaikan harga BBM yang naik beberapa saat yang lalu. Tempo/Dian Triyuli Handoko
Seorang petugas melintas di depan bus AKAP jurusan Garut - Lebak Bulus yang menunggu penumpang di Terminal Lebak Bulus, Jakarta (22/7). Larangan kenaikan tarif karena sebelumnya tarif sudah menyesuaikan harga BBM yang naik beberapa saat yang lalu. Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Sepuluh hari menuju Lebaran, arus mudik sudah mulai terlihat ramai. Tiket kereta api untuk masa Lebaran pun sudah habis terjual. Hingga akhirnya banyak pemudik yang beralih ke bus, meski tarif tiketnya relatif lebih mahal. Turino, 30 tahun, penumpang Perusahaan Otobus Bogor Indah, mengatakan lebih sering mengakses kereta api untuk mudik ke kampungnya di Madiun, Jawa Timur. Alasannya, waktu tempuh lebih bisa diprediksi dan tiket tak terlalu mahal.

Tahun ini, ia terpaksa membeli tiket bus karena kehabisan karcis kereta api. "Awal Juli, kursi kereta sudah penuh," kata Turino di Terminal Bayangan Daan Mogot, Senin, 29 Juli 2013. "Untuk biaya Jakarta ke Madiun, tiketnya Rp 110 ribu. Padahal biasanya Rp 95 ribu," kata dia.

Pemudik lain, Syaiful, 45 tahun, memilih bus untuk pulang ke Solo karena aksesnya yang lebih mudah ketimbang kereta api. Sebab, lokasi rumah Syaiful di kampung dekat dengan terminal bus. Untuk tiket bus Bogor Indah, Syaiful membelinya dengan harga Rp 175 ribu. Lebih mahal dari hari sebelumnya yang hanya Rp 145 ribu. "Ya, maklum saja harga naik karena sudah dekat Lebaran," kata Syaiful.

Syaiful sengaja mudik jauh-jauh hari untuk menghindari kemacetan panjang dalam perjalanan. Sebab, rute yang akan dilewatinya adalah jalur Pantai Utara. "Pengalaman dari tahun-tahun sebelumnya, di sana macetnya panjang," ujar dia.

MUHAMMAD MUHYIDDIN

Topik Terhangat
Gempuran Buku Porno| Anggita Sari | Bisnis Yusuf Mansur | Kursi Panas Kapolri | Bursa Capres 2014

Berita lain:
Dugaan Keterlibatan Hakim Diusut dalam Kasus Mario

KPK Akui Kubu Hotma Ngga Sreg Ada Penggeledahan
Sidang MA Terbuka, DPR: Bohong!