Jembatan Rusak, Jalur Jember-Situbondo Terganggu  

ANTARA/Anis Efizudin
ANTARA/Anis Efizudin

TEMPO.CO, Jember - Hingga H-10 Lebaran tahun ini, para pemudik dari arah Jember-Bondowoso-Situbondo atau sebaliknya harus melalui jalur alternatif. Pasalnya, sebuah jembatan di Kelurahan Kademangan, Kecamatan Bondowoso, belum selesai diperbaiki.

"Proses perbaikan diperkirakan rampung pada Desember atau Januari tahun depan," ujar Darmawan, petugas bagian Divisi Jembatan Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Timur, Senin, 29 Juli 2013. Padahal, perbaikan jembatan di jalur provinsi itu sudah dilaksanakan sejak awal Juni 2013 lalu.

Khusus kendaraan roda dua masih bisa melewati baja bekas jalur kereta api di sisi kiri jembatan yang rusak. Lintasan kereta itu sudah dimodifikasi oleh warga dengan memasang papan kayu sebagai alas serta anyaman bambu untuk pembatas samping kanan dan kiri jembatan. "Agar warga dan anak-anak sekolah tidak perlu memutar terlalu jauh," kata Kepala Desa Bataan, Sudanto.

Namun, bagi pengguna kendaraan roda empat mau tak mau harus melewati jalur alternatif memutar yang jauhnya sekitar 10 kilometer. Dari arah Jember, mobil pribadi dan angkutan umum harus  melewati Jalan Santawi terus menuju Kelurahan Tamansari, Kecamatan Nangkaan.

Dilanjutkan dengan menyusuri jalanan di Desa Koncer, Kecamatan Tenggarang; Desa Pujer Kecamatan Pujer, hingga ke Desa Kajar dan Desa Bataan Kecamatan Tenggaran. Agar tidak tersesat atau salah jalan, banyak warga desa yang menjadi pemandu di pertigaan atau perempatan.

Ada juga jalur alternatif yang lebih dekat, yakni sekitar 5 kilometer. Pemudik dari arah Bondowoso belok menuju Desa Pejaten. Melewati jalan dan makam yang sudah rusak sebelum akhirnya tiba di jalan provinsi. Namun, jika hujan dan malam hari, jalur ini cukup becek dan gelap. Ada beberapa pemuda desa yang memberikan jasa penunjuk jalan dengan bayaran sukarela.

Jalur ini hanya bisa dilalui kendaraan menengah dan kecil karena lebar jalan sekitar enam  meter. Selain itu di ujung jalan, sekitar 300 meter sebelum jalan provinsi, ada jembatan baja peningalan Belanda yang hanya cukup dilewati satu mobil.

Jalur alternatif lainnya sekitar 30 kilometer. Jika siang hari, pemandangan sepanjang jalur ini  lumayan dinikmati pemudik dari arah Situbondo menuju Bondowoso dan Jember atau sebaliknya. Pasalnya, jalur ini melewati tepian desa-desa dan kawasan pertanian yang relatif sepi dengan kondisi jalan beraspal yang bagus.

Jalur ini dimulai dari Kota Bondowoso-SPBU Sekarputih-Desa Pejaten-Kecamatan Tegal Ampel-Kecamatan Tamankrocok-Pasar Wonosari hingga tembus ke jalan provinsi.

Ajun Komisaris Polisi Budi Handoko dari kepolisian sektor setempat mengatakan, sejauh ini lalu lintas di beberapa jalur alternatif itu berjalan lancar tertib. "Tapi nanti sekitar H-5 sampai H+5 Lebaran kami tempatkan petugas gabungan di beberapa titik di jalur-jalur itu," kata dia.

MAHBUB DJUNAIDY

Topik Terpanas:
Anggita Sari
| Bisnis Yusuf Mansur | Kursi Panas Kapolri | Hormon Daging Impor | Bursa Capres 2014

Berita Terpopuler:

7 Pengacara Bermasalah versi ICW
Suap MA, KPK Bidik Pelaku Selain Mario dan Djodi

Rachell Dougall, Teman Ratu Narkoba Kerobokan?

Pengacara Mario: KPK Jangan Umbar Wacana 

ICW: Pengadilan Tipikor Siaga Satu