Jajanan Air Mata Berbuka Puasa di Kupang

Pembeli memilih aneka menu berbuka puasa dan jajanan khas Ramadan di Pasar Bendungan Hilir Jakarta, (11/8). Pasar yang digelar setiap bulan puasa itu menjadi salah satu lokasi favorit warga ibukota berburu kebutuhan berbuka puasa dan sahur. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Pembeli memilih aneka menu berbuka puasa dan jajanan khas Ramadan di Pasar Bendungan Hilir Jakarta, (11/8). Pasar yang digelar setiap bulan puasa itu menjadi salah satu lokasi favorit warga ibukota berburu kebutuhan berbuka puasa dan sahur. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Kupang- Jajanan Air Mata (JAM) di bilang Jalan Soekarno, Kelurahan Lai-lai Besi Kopan (LLBK), Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) tampak ramai dikunjungi warga setempat menjelang berbuka puasa. JAM satu-satunya pasar Ramadhan di Kota Kupang bagi kaum muslim yang sedang berpuasa.

Pasar Ramadhan yang sebelumnya dikenal dengan Jajanan Air Mata ini mulai ramai dikunjungi pembeli menjelang berbuka puasa sekitar pukul 16.00 Wita. Warga setempat yang beragama Islam maupun non Islam akan berebut jajanan yang di jual di emperan jalan Urip Sumoharjo dan Jalan Soekarno.

Pantauan Tempo, Jumat, 26 Juli 2013 petang, warga Kota Kupang yang berpuasa berjubel membeli anekan jajanan untuk berpuasa. Berbagai jajanan disiapkan seperti es buah, kolak, sate, ketupat dan bermacam kue-kue. Semuanya disiapkan untuk berbuka puasa. Jajanan berbuka puasa ini dilakoni oleh pedagang musiman di saat bulan puasa. Jajanan berbuka itu dijual dengan harga yang bervariasi, antara Rp 2000 sampai Rp 10 ribu per buahnya.

JAM menjadi rebutan pembeli sekitar pukul 17.00 Wita. Saat itu kedua jalan ini akan macet, karena banyaknya kendaraan yang berhenti untuk membeli jajanan untuk berbuka. Tidak hanya itu, ada juga warga non muslim yang turut meramaikan pasar Ramadhan itu untuk mencoba jajanan yang disajikan para pedagang.

"Kami hanya berjualan di bulan puasa saja. Lumayan untuk memenuhi kebutuhan dan persiapan untuk menyambut lebaran," kata Mirna Alboneh, salah satu pedagang di jalan Soekarno.

Usaha berjualan makanan berbuka saat bulan puasa sudah dilakoninya sejak beberapa tahun terakhir dan bisa memberi keuntungan yang cukup lumayan. Walaupun demikian, cita rasa makanan menjadi perhatian utama para pedagang untuk menarik hati pembeli. "Kami tetap membuat jajanan yang enak agar pembeli tidak lari dan juga tidak merugikan mereka yang beli. Disini juga kami tetap menjaga mutu dan kualitas," katanya.

Ahmad Abubakar salah satu pedagang lainnya mengatakan, kegiatan rutin dibulan puasa ini dimulai oleh beberapa warga Kelurahan Airmata beberapa tahun lalu. Mereka lalu bersama-sama mulai berkumpul untuk berjualan saat bulan puasa.

Hal ini didasari dari kebutuhan masyarakat Kota Kupang terutama yang bekerja di kantor sehingga tidak selalu menyiapkan makanan untuk berbuka puasa. "Kami sadar bahwa tidak semua orang menyiapkan makanan untuk berbuka, sehingga kami berpikir ini adalah kesempatan untuk menambah ekonomi keluarga," katanya.

Dia mengaku mendapat keuntungan sekitar Rp 300 ribu perharinya dari hasil jajanan ini. Karena rata-rata, jajanan yang perdagangkan ludes setiap harinya, karena tingginya minat warga muslim dan non muslim meembeli jajanan itu. "Kami tetap menjada kualitas dan mutu jajanan, walaupun di jual di atas trotoar," katanya.

Pembeli, menurut dia, mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, walaupun harga jajanan mengalami kenaikan, karena dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan kebutuhan pokok. "Kenaikan harga ini, karena dampak kenaikan harga BBM dan sembako," katanya.

Abdul Muis, seorang pembeli mengaku selalu memanfaatkan pasar Ramadhan atau JAM ini untuk membeli kebutuhan menjelang berbuka puasa, karena kesibukannya. "JAM ini sangat membantu kami untuk mempersiapkan makanan untuk berbuka," katanya.

Wilsen, Warga non muslim mengatakan, berbaur dengan warga muslim yang membeli kebutuhan berbuka di pasar Ramadhan ini. Selain bisa dijadikan tempat nongkrong pada waktu senja juga mempunyai daya tarik tersendiri. "Tidak hanya jajanannya yang menjadi daya tarik, tapi bisa dijadikan tempat nongkrong bersama keluarga di waktu senja," katanya.

YOHANES SEO

Baca juga:
Ramadan Runway 2014 Hingga 18 Agustus 2013

Topa Ladeh, Menu Lebaran Warga Bangkalan

Getuk Pojok, Cikal Bakal Getuk di Kota Magelang