Tiket Kereta Arus Balik Tujuan Jakarta Ludes  

Editor

Zed abidien

Sejumlah petugas memeriksa kelengkapan dari para calon penumpang Kereta Api di Stasiun Senen, Jakarta, (13/08). PT. KAI menerapkan sistem
Sejumlah petugas memeriksa kelengkapan dari para calon penumpang Kereta Api di Stasiun Senen, Jakarta, (13/08). PT. KAI menerapkan sistem "Boarding" yang mewajibkan calon penumpang membawa tanda pengenal dan sesuai dengan nama yang tertera di tiket dan menerapkan sistem satu orang satu tempat duduk. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Madiun - Tiket kereta api untuk arus balik Lebaran dari Daerah Operasi (Daop) VII Madiun tujuan Jakarta ludes terjual. "Tiket arus balik mulai tanggal 10 sampai 17 Agustus 2013 sudah terjual baik untuk kereta reguler maupun tambahan," kata juru bicara PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) VII Madiun Sugianto, Ahad, 21 Juli 2013.

Daop VII Madiun memiliki jalur rel kereta api sepanjang 236,98 Kilometer Spoor (KMS) yang meliputi 32 stasiun, tersebar mulai dari Kabupaten Ngawi, Kota dan Kabupaten Madiun, Nganjuk, Jombang, Kediri, Tulungagung, hingga Blitar.

"Ada enam kereta tambahan atau enam perjalanan untuk membantu angkutan Lebaran," katanya. Kereta ini merupakan kereta tambahan dari kereta reguler yang sudah ada. Kereta ini untuk mengantisipasi kenaikan arus penumpang selama arus balik lebaran tujuan Jakarta.

Kereta tambahan tersebut antara lain KA Gajayana Lebaran rute Malang-Gambir (Jakarta), KA Sancaka Lebaran pagi dan sore rute Surabaya-Yogyakarta, KA Pasuandan Lebaran rute Surabaya-Kiara Condong (Bandung), KA Matarmaja Lebaran rute Malang-Pasar Senen (Jakarta), dan KA Mantab rute Madiun-Tanah Abang (Jakarta).

"Jadi, kereta regulernya tetap ada dan ditambah lagi dengan yang tambahan untuk lebaran," katanya. Waktu perjalanan kereta tambahan ini setelah jadwal pemberangkatan kereta reguler. Kereta tambahan untuk angkutan lebaran itu hanya beroperasi mulai 1 hingga 18 Agustus 2013.

Untuk mempersiapkan arus mudik, PT KAI Daop VII Madiun juga melakukan perbaikan dan pengecekan jalur kereta di sejumlah titik rawan. Salah satunya tikungan jalur kereta di Desa Pajaran, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun. Tahun 2010 lalu KA Logawa pernah terguling di jalur ini dan menewaskan enam penumpang.

ISHOMUDDIN