Ini Pemicu Kemacetan Jalur Cileunyi-Tasikmalaya  

Editor

Alia fathiyah

Puluhan kendaraan kendaraan pribadi arus balik pemudik lebaran 1433 H/2012 M terlibat antrean untuk menunggu masuk kapal di pelataran parkir pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, Minggu (26/8). ANTARA/M.Tohamaksaun
Puluhan kendaraan kendaraan pribadi arus balik pemudik lebaran 1433 H/2012 M terlibat antrean untuk menunggu masuk kapal di pelataran parkir pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, Minggu (26/8). ANTARA/M.Tohamaksaun

TEMPO.CO, Nagreg - Kepolisian memprediksi arus mudik akan kembali memadati jalur selatan Cileunyi-Tasikmalaya dan Garut selambatnya mulai tiga hari sebelum Lebaran, yang jatuh pada 8 Juli 2013. Padatnya jalur oleh arus kendaraan pemudik kelak dipastikan kembali diperparah oleh kesibukan di pusat-pusat keramaian dan terbatasnya kapasitas jalur mudik selatan Jawa Barat.

"Seperti diketahui, di jalur Cileunyi-Tasikmalaya dan Cileunyi-Garut, banyak titik aktivitas seperti di kawasan pabrik di Rancaekek, pasar tumpah, pusat keramaian di Limbangan dan Leles, rest area dan SPBU-SPBU (pompa bensin). Beberapa penyempitan jalur," ujar juru bicara Polda Jawa Barat, Komisaris Besar Martinus Sitompul, saat dihubungi Jumat, 19 Juli 2013.

Namun ia memastikan kepolisian sudah mengantisipasi semua potensi hambatan arus mudik di jalur selatan Jawa Barat tersebut. Setidaknya sepertiga dari total 36.090 personel Kepolisian Daerah Jawa Barat dan resor terkait dibantu aparat tentara dan pemerintah bakal dikerahkan mengawal arus mudik jalur selatan tahun ini. "565 pos pengamanan dan 198 pos pelayanan akan didirikan di jalur selatan saja," kata Martinus.

Berdasarkan data dari Martinus, Polda Jawa Barat dan Polres Bandung telah merekap sejumlah titik simpul hambatan jalur mudik Cileunyi-Tasikmalaya dan Garut. Hambatan di jalur Cileunyi-Nagreg meliputi kesibukan warga, pedagang, angkutan umum, serta pertemuan arus dari dan menuju Bandung, tol Purbaleunyi, arus arah Sumedang/Cirebon, dan Garut/Tasikmalaya di simpang Cileunyi dan pertigaan Cibeusi. Kegiatan buruh pabrik saat shift masuk dan bubaran kerja serta pedagang kaki lima di kawasan di Rancaekek dan Cimanggung juga menjadi hambatan jalur mudik.

Hal serupa terdapat di kawasan Parakan Muncang, termasuk pertemuan arus kendaraan dari dan menuju arah Cimanggung, jalur Nagreg-Cileunyi, dan Cicalengka. Juga lalu lintas keluar-masuk kendaraan di SPBU Nagrog, SPBG, dan Mako Linud 330, serta penyempitan jalur dari tiga menjadi dua lajur di kawasan Nagrog dan Bojong.

Adapun di Nagreg, simpul kemacetan terjadi akibat keluar-masuk kendaraan di kawasan restoran/rest area, SPBU Nagreg, dan pasar oleh-oleh warung ubi. Juga perlambatan arus mudik saat kereta melintas di lintasan rel KA Pamucatan, Nagreg, plus akibat penyempitan jalur di Tanjakan Bohong, pertemuan simpang Cagak Nagreg, serta penyempitan jalur Cikaledong.

Di jalur Nagreg-Garut, perlambatan arus terjadi akibat penyempitan jalur di Ciherang dari dua menjadi satu lajur menuju Garut. Kesibukan warga dan persimpangan arus pemudik di Simpang Kiaradodot-Jalur Alternatif Cijapati, perlintasan kereta api Kadungora, serta keramaian di pusat dan pasar Kecamatan Kadungora dan Leles.

Sementara di jalur Nagreg-Malangbong, arus mudik terhambat kondisi jalur yang berliku, lalu lintas kawasan rumah makan/rest area, seperti restoran Asep Stroberi, Masjid Al Mahdiyyin, SPBU Ciaro, dan restoran Pananjung. Juga di SPBU Limbangan, Pasar Limbangan, simpang Leuwiggoong, simpang Sasak Beusi, Pasar Bandrek, Pasar Lewo, dan di simpang Malangbong.

Adapun di jalur Malangbong-Tasikmalaya, arus mudik acap terhambat jalur menurun yang curam dan sempit di sepanjang jalur dua arah Gentong.

ERICK P. HARDI

Berita Terpopuler:
FPI Pusat Kirim Anggotanya ke Kendal

FPI Dibubarkan? Ini Tanggapan Mabes Polri 

Mengapa Jokowi Tak Tegas Menolak Jadi Capres? 

2016, PNS Akan Digaji Sesuai Kinerja

Ansor: Rusuh FPI di Sukorejo Direncanakan 

Yusuf Mansur Beli Apartemen Ini untuk Investasi