TEMPO.CO, Jakarta - Bagian dalam diorama Monas tetap terlihat bersih pada Jumat, 19 Juli 2013, malam. Tak tampak tanda-tanda tempat itu baru dipenuhi sekitar 1.500 orang yang berbuka puasa bersama.
Tidak tampak bekas kardus makanan atau botol minuman yang biasanya berserakan usai hajatan. Maklum saja, ratusan orang yang berbuka bersama di Monas itu adalah petugas kebersihan yang sehari-hari membersihkan Ibu Kota.
Para petugas kebersihan berbaju oranye itu tampak bersemangat untuk berfoto di Monas. Para petugas yang datang dari lima wilayah DKI Jakarta itu diangkut dengan mobil-mobil milik dinas kebersihan. Beberapa di antaranya adalah mobil yang biasa digunakan mengangkut sampah.
"Kami ingin berterima kasih karena mereka ujung tombak yg menjaga Jakarta tetap bersih, selama ini siapa sih yang melihat kerja mereka," kata Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Unu Nurdin, Jumat, 19 Juli 2013.
Menurut dia, acara ini baru pertama kali diselenggarakan. Sebelumnya acara buka bersama itu hanya diadakan secara kecil-kecilan di kantor-kantor milik dinas. Monas juga dipilih dengan alasan khusus.
"Tadi ketika mengobrol, ternyata sedikit sekali petugas yang sudah pernah ke Monas, hanya belasan orang," kata dia. Tempat yang luas juga menjadi alasan Dinas Kebersihan memilih Monas.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan awalnya pemerintah ingin mengundang mereka ke Balai Kota. "Tetapi kalau di sana tempatnya tidak cukup, pekerjaan mereka itu kan harus kita hargai," ujar Basuki. "Bayangkan setelah acara car free night mereka harus langsung memberaihkan karena paginya ada lomba lari," ujar Ahok menambahkan.
Dia memuji kinerja para petugas kebersihan yang cukup cekatan menangani sampah yang berserakan di jalanan usai berbagai hajatan di Ibu Kota. Oleh sebab itu, dia meminta masyarakat untuk turut menjaga keberaihan dengan tidak membuang sampah sembarangan.
Rahmat, salah satu petugas kebersihan itu mengaku senang dengan acara buka bersama tersebut. "Baru sekali ini saya ke Monas," kata dia, Jumat. Selan itu dia juga mengaku cukup puas dengan upah yang mencapai Rp 2,2 juta jika dia masuk kerja penuh. Namun pria paruh baya itu berharap bisa diangkat menjadi pegawai negeri.
ANGGRITA DESYANI
Berita Terpopuler:
Yusuf Mansur Minta Maaf Langgar Aturan
FPI Pusat Kirim Anggotanya ke Kendal
FPI Dibubarkan? Ini Tanggapan Mabes Polri
Mengapa Jokowi Emoh Tambah Eskavator untuk Sungai?
KPK Endus Mark-Up Proyek Jalan Pantura