TEMPO.CO, Jakarta - Sebagai pendekar antirasuah, Abraham Samad, 46 tahun, punya segudang kesibukan. Walhasil, saat Ramadan, bos Komisi Pemberantasan Korupsi itu hanya bisa berbuka puasa bersama istri dan kedua anaknya hanya saat akhir pekan. Selebihnya, pria asal Makassar itu mesti rela seorang diri menyantap hidangan puasa di kantornya.
Menu khas dari kampung halaman selalu tersaji sebagai santapan buka puasa mantan advokat tersebut, yakni sirop DHT dingin berisi potongan buah favoritnya: pepaya. Kadang ia juga menikmati pallu mara atau sop ikan bandeng. Yang memasak? Siapa lagi kalau bukan sang istri, Indriana Kartika.
Abraham pun tak segan mendaraskan pujian untuk Indriana yang jago meracik pallu mara, meski istrinya bukan orang asli Makassar. "Saya tak perlu repot-repot membeli pallu mara dari warung karena istri saya pintar memasaknya," kata dia, Rabu lalu. "Ibu saya yang mengajarinya."
ISMA SAVITRI
Terhangat:
Bisnis Yusuf Mansyur | Aksi Liverpool di GBK | Bentrok FPI
Baca juga:
Menteri Djoko: Jalur Pantura Kelebihan Beban
Ini Musabab Rusaknya Jalan Pantura
Jalur Cileunyi-Cirebon Rusak dan Rawan Kecelakaan
Anomali Cuaca Menghambat Perbaikan Jalur Pantura