Telat Salat Id, Chef Mutofik Malah Dapat Hadiah  

Editor

Nur Haryanto

Chef Mutofik. Istimewa
Chef Mutofik. Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Chef Mutofik pernah menggenjot sepedanya bagai dikejar setan. Musababnya, ia sedang buru-buru mengejar salat Idul Fitri saat masih bekerja di Turki beberapa tahun lalu. Usahanya sia-sia.

Setibanya di masjid yang berjarak 1 kilometer dari tempat tinggalnya, salat Idul Fitri sudah selesai dilaksanakan. Karena “tengsin”, Muto—sapaan akrabnya—buru-buru balik kanan. "Anehnya, gue malah dikejar jemaah," kata Muto.

Ia langsung "ngacir" menjauh dari kerumunan. Karena jemaahnya terlalu banyak, jalannya pun terhalang. Genjotan sepedanya juga terhenti. Bukannya diomeli karena tak salat, ia justru disalami dan diciumi wajahnya oleh jemaah yang sebagian adalah temannya. Mereka mengira dirinya salat di barisan belakang.

Muto pun berlagak seperti orang yang baru saja salat. Namun, saat obrolan dengan teman-temannya itu masuk ke isi ceramah, mulutnya langsung terasa terkunci. Saat ditanya soal itu, pria berusia 33 tahun ini pun ngeles. "Hmmm... sifat lupa kan merupakan bagian dari ciri manusia," katanya terbahak, mengenang peristiwa itu.

HERU TRIYONO