Bulan Ramadan, Buku Islami Laris Manis  

Editor

Nur Haryanto

Seorang pengunjung mengamati buku yang di pajang di Islamic Books Fair ke VII di Masjid Raya Makassar. TEMPO/Hariandi Hafid
Seorang pengunjung mengamati buku yang di pajang di Islamic Books Fair ke VII di Masjid Raya Makassar. TEMPO/Hariandi Hafid

TEMPO.CO, Jakarta - Mardi Susanto, 60 tahun, membuka dan membaca sepintas buku tebal berjudul The Great Story of Muhammad di toko buku Gramedia Matraman, Jakarta Timur, Selasa lalu. Kepincut oleh buku tentang perjalanan hidup Nabi Muhammad itu, ia pun membelinya. 

Dokter Rumah Sakit Persahabatan Jakarta yang tinggal di Rawamangun, Jakarta Timur, tersebut ingin mengisi hari-harinya selama bulan suci Ramadan dengan membaca buku-buku religi. “Ramadan ini fokusnya ke buku-buku agama," katanya.

Minat membaca buku-buku religi di bulan puasa ini meningkat. Salah satu indikasi yang paling kentara adalah banyaknya buku agama yang dipajang di rak bagian depan.

Pramuniaga Gramedia Matraman, Arif, mengakui meningkatnya pemburu buku agama selama Ramadan. "Kebanyakan yang ke bagian agama itu ibu-ibu atau bapak-bapak, sekalian menemani anaknya membeli buku sekolah," ujarnya.

Buku yang ditaksir pun beragam. Namun, kata Arif, yang paling banyak diminati adalah Al-Quran dengan terjemahan yang dibanderol mulai Rp 30 ribu hingga Rp 425 ribu per buku. Setelah itu, ada The Great Story of Muhammad, novel Rantau, sampai Enjoy Your Life buatan Ustad Yusuf Mansyur.

Pada awal Ramadan, Arif mengatakan, buku-buku agama Islam terjual dengan nilai Rp 27 juta. "Kemungkinan minggu ini bakal meningkat. Pengunjung yang datang juga lebih banyak," kata Arif.

Meningkatnya angka penjualan buku agama tidak hanya dirasakan toko-toko besar. Kardi, pedagang buku di Pasar Senen, Jakarta Pusat, mengatakan menjelang dan saat Ramadan, penjualan Al-Quran meningkat. Selama Ramadan, nilai penjualannya mencapai Rp 20-30 juta. "Ada yang pesan 100 sampai 300 Al-Quran. Harganya juga beragam, mulai dari Rp 10 ribu," ujar Kardi.

Buku-buku murah bermuatan Islami juga sangat digemari, seperti Juz Amma, buku tentang fikih wanita dan fikih Islam, serta buku karangan Yusuf Mansyur dan Ustad Jeffry Al-Buchori atau Uje. "Semuanya dijual di harga Rp 10 ribu," katanya. Jika dirata-rata, nilai penjualan buku agama bisa mencapai Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta per hari. "Saat ini ramai juga, sama saja seperti tahun lalu," katanya.

Bagi penerbit buku Islam, Ramadan menjadi ladang untuk meningkatkan laba. Penerbit Agromedia mengalami peningkatan penjualan sebanyak lima kali lipat dari bulan-bulan sebelumnya. “Orang tua biasanya menghampiri buku-buku agama sambil mencari buku untuk anak-anaknya," kata staf pemasaran Agromedia, Indra.

Buku keluaran Agromedia yang paling diminati, kata Indra, antara lain Islam Sehari-hari, Open Your Heart, dan buku Uje (Untaian Hikmah). Sehari, setidaknya, ia bisa menjual 100-200 buku.

CEO Mizan, Haidar Bagir, juga mengakui minat baca masyarakat saat Ramadan meningkat lantaran ingin memanfaatkan waktunya untuk menambah ilmu agama melalui buku. “Minat baca meningkat, apalagi untuk buku-buku bernuansa Islami,” ujarnya.

Meski bacaan online semakin meningkat, Haidar optimistis jumlah pembaca buku tidak akan menurun. “Pembaca buku beralih ke online sekitar 20 persen. Namun, angka itu akan tergantikan oleh pembaca buku baru lainnya,” ujarnya.

SUTJI DECILYA | ALI ANWAR