Kuat Puasa Seharian, Perhatikan Ini Saat Sahur

Editor

Isma Savitri

TEMPO/Budi Yanto
TEMPO/Budi Yanto

TEMPO.CO, Jakarta - Selama 14 jam berpuasa, tubuh tak tidak dipasok asupan gizi apapun. Padahal aktivitas yang dilakukan biasanya tak banyak berubah. Itulah sebabnya, banyak orang berpuasa mengeluh lapar, lemas, dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh, dan mudah sakit karena kondisi tubuh menurun.

Sederet keluhan itu bukannya tak bisa dihindari. Menurut ahli gizi dari Universitas Pembangunan Nasional Veteran, Jakarta, Firlia Ayu Arini, "derita" puasa bisa dicegah dengan memilih menu yang tepat saat sahur. Pilihan hidangan sahur penting, karena menjadi "bensin" Anda selama lebih dari setengah hari berpuasa.

Menurut Firlia, pada prinsipnya sahur mesti memperhatikan prinsip gizi seimbang. Yakni mengandung karbohidrat, protein, serat, vitamin, dan mineral. "Yang mesti diperhatikan bukan hanya jumlah porsi, tapi juga jenis makanan dan minumannya," kata dia saat ditemui di Pejaten beberapa waktu lalu.

Model dan koki yang mengkampanyekan gaya hidup sehat, Edwin Lau, juga menganggap sahur yang tepat mesti memperhatikan kebutuhan nutrisi tubuh. Edwin menyebutkan, sahur semacam perisai yang membentengi Anda dari kemungkinan menurunnya kondisi tubuh karena puasa.

Sebagai sumber karbohidrat, Edwin menyarankan nasi putih dihindari. Sebagai gantinya adalah nasi merah, kentang, talas, ubi-ubian, dan singkong. "Nasi memang bikin kenyang, tapi efeknya sesaat. Makan nasi putih juga bikin ngantuk minta ampun, namun saat bangun, kita akan merasa sangat lapar," kata dia saat ditemui Rabu lalu.

Sedangkan untuk sumber protein, ikan adalah pilihan baik, terutama pada periode awal berpuasa. Telur rebus juga bisa dimanfaatkan untuk menu sahur, namun dengan meninggalkan bagian kuningnya. Bahan kaya protein lainnya adalah ayam bagian dada, yang tidak memberatkan metabolisme.

Buah dan sayur adalah menu yang sangat penting untuk sahur. Sayur berwarna sangat terang dan gelap baik dikonsumsi, seperti paprika, bit, tomat, jagung, bayam, asparagus, brokoli, maupun kailan. "Tubuh mudah diserang radikal bebas saat puasa, jadi mudah drop. Sayur dan buah bisa membentengi tubuh dari kemungkinan datangnya penyakit," ujar Edwin.

ISMA SAVITRI