H-7, Truk Ekspedisi Dilarang ke Pelabuhan Merak

Editor

Dwi Arjanto

Ratusan truk yang akan menyebrang ke Pulau Sumatera tertahan di Pelabuhan Merak, Banten. ANTARA/Asep Fathulrahman
Ratusan truk yang akan menyebrang ke Pulau Sumatera tertahan di Pelabuhan Merak, Banten. ANTARA/Asep Fathulrahman

TEMPO.CO, Cilegon -PT Angkutan Sungai Danau dan Pelabuhan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Utama Merak akan melarang truk ekspedisi yang hendak menyeberang ke pulau Sumatera melalui Pelabuhan Merak mulai H-7 hingga H+7 lebarang. Larangan ini menjadi bagian dari upaya PT ASDP menghindari kemacetan pada puncak mudik lebaran nanti.

General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak Supriyanto mengatakan, pada H-7 lebaran mendatang, semua aktivitas truk yang hendak menyeberang ke pulau Sumatera lewat pelabuhan merak akan dihentikan. Truk baru boleh melintas kembali setelah H+7 lebaran atau setelah arus balik mudik lebaran selesai.

"Pada H-7 semua truk non-sembako dilarang masuk Pelabuhan Merak dan menyeberang ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung. Ini dilakukan supaya tidak ada kemacetan kendaraan saat lebaran," kata Supriyanto, Senin, 15 Juli 2013. 

Supriyanto mengatakan, saat H-7 lebaran, kendaraan yang boleh menyeberang Pelabuhan Merak hanya kendaraan pribadi, kendaraan roda dua dan bus. Sementara truk pembawa barang komoditas seperti kebutuhan pokok (sembako) dapat melintas. "Kecuali truk-truk yang mengangkut sembako boleh melintas sebelum H-7 lebaran dan setelah H+7," katanya.

Menurut Supriyanto, saat ini PT ASDP sedang melakukan berbagai persiapan untuk menghadapi arus mudik lebaran dan melakukan koordinasi dengan dinas dan instansi terkait. "Kami akan berusaha agar para pemudik nyaman ketika melintas melalui Pelabuhan Merak," katanya.

Sebelumnya, Ketua Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (Gapasdap), Togar Napitupulu mengatakan, sebanyak 42 kapal roll on-roll off (ro-ro) telah disiapkan untuk melakukan angkutan mudik Lebaran Idul fitri 2013 di lintasan penyeberangan Merak-Bakauheni. 

Togar Napitupulu mengatakan, sebanyak 42 kapal ro-ro akan cukup melayani penyeberangan di Merak. Sebab, dari 5 dermaga yang ada, kapal yang bisa beroperasi setiap harinya maksimal hanya sebanyak 28 kapal saja, dan sisanya untuk cadangan. "Kami optimis dapat mengatasi prediksi peningkatan jumlah arus mudik lebaran," kata Togar.

WASI'UL ULUM