Sehari Bersama Dian Pelangi

Editor

Nur Haryanto

Dian Pelangi pertama kali mengikuti peragaan busana pada 2009 di Melbourne, Australia, dalam acara Islamic Fashion Festival. Sebanyak 40 set busana yang ia tampilkan langsung mendapat sorotan dari koran 'The Age'. TEMPO/Nurdiansah
Dian Pelangi pertama kali mengikuti peragaan busana pada 2009 di Melbourne, Australia, dalam acara Islamic Fashion Festival. Sebanyak 40 set busana yang ia tampilkan langsung mendapat sorotan dari koran 'The Age'. TEMPO/Nurdiansah

22.00

PENUTUPAN SHOW TUNGGAL

Pergelaran busana milik Dian ditutup dengan parade sekitar 120 model. Saat penutupan, Dian tidak naik panggung sendiri. Ia mengajak seluruh keluarganya, sementara ratusan penonton langsung berdiri dan memberi tepuk tangan meriah. Beberapa perancang mode papan atas terlihat hadir, salah satunya Musa Widyatmodjo. "Senang banget semuanya lancar. Semoga jadi inspirasi untuk teman-teman muslimah," katanya.

Bagi Dian, inspirasi bisa datang dari mana saja, antara lain foto, bunga, sketsa, buku, dan majalah. Dian juga mengaku banyak terinspirasi oleh karya-karya fotografi.

Cita-cita terbesarnya adalah menggelar pertunjukan busana di Amerika Serikat. Lewat fesyen, ia ingin mengubah jalan pikiran orang Barat dengan menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang modern dan moderat.

Jalan menuju ke sana sudah menemui titik terang. Komunitas muslim di Amerika mengundangnya. “Saya diundang ke California. Akhir tahun ini, aku ingin penuhi hal itu," katanya dengan nada begitu gembira.