TEMPO.CO , Jakarta - Direktur Bina Pelaksana Wilayah I Direktorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum, Subagyo mengatakan banyak faktor yang membuat jalur mudik menjadi tak lancar ketika dilalui. "Jadi jangan selalu salahkan jalan, jika mudik menjadi tak lancar," kata dia saat ditemui di kantornya, Kamis, 11 Juli 2013.
Faktor tersebut di antaranya, lanjut dia, pengguna jalan yang tidak disiplin. "Misalnya angkutan umum yang berhenti begitu saja, padahal volume kendaraan banyak otomatis akan menjadi macet," tuturnya. Kemudian, ia menambahkan, tumpahan pasar yang sering memakan bahu jalan.
Subagyo menyatakan untuk jalur lintas Sumatera telah siap dilalui oleh pemudi. "Sudah 95 persen siap dilalui," ucapnya. Jalur lintas Sumatera sendiri, ia menuturkan yang paling banyak dilalui pemudik yang jalur timur Sumater. Sedangakn jalur tengah jarang dilalui.
Ia mengatakan, perbaikan jalan akan segera dihentikan sementara menjelang hari raya lebaran. "H-10 dihentikan dahulu pengerjaannya," ucap dia.
Untuk mengurangi kemacetan di jalur lintas Sumatera, kata dia, pihaknya sudah melakukan perbaikan jalan dengan mendahulukan major item, misalnya pengaspalan dilakukan terlebih dahulu. Selain itu, kata dia, agar aman, pihaknya memasang rambu-rambu di jalan yang masih diperbaiki.
Adapun titik yang sedang diperbaiki dan akan menimbulkan kemacetan, lanjut dia, di antaranya, bypass Lampung yang pengerjaannya baru 70 persen, Lampung Terbanggi Besar, Pematang Panggang, Batas Penyandingan, Indralaya, dan Palembang.
"Tugas kami adalah melayani masyarakat agar lalu lintas lancar, aman, dan nyaman. Karenanya, jalan harus baik menjelang hari raya lebaran," ujar Subagyo
Ia mengatakan, jumlah pemudik yang melewati jalur lintas Sumatera dipastikan akan meningkat sekitar 15 persen dibandingkan hari biasa. "Jika terjadi kerusakan pada jalan yang sedang diperbaiki setelah arus mudik dan balik, kontraktor yang bertanggung jawab. Pemerintah tak menambah anggaran."
ERWAN HERMAWAN
Topik Terhangat:
Karya Penemu Muda | Bursa Capres 2014 | Ribut Kabut Asap | Tarif Progresif KRL | Bencana Aceh
Baca Juga:
Ini Pengakuan Penulis Buku SD 'Porno' Anak Gembala
Alex Noerdin Batal Jadi Gubernur Sumatera Selatan
Sefti Ingin Jenguk Fathanah di Bilik Asmara