Puasa Bisa Kurangi Risiko Sakit Jantung Koroner

Foto ilustrasi. Dok: StockXpert
Foto ilustrasi. Dok: StockXpert

TEMPO.CO, Islamabad- Selama ini, puasa kerap dikaitkan dengan ritual keagamaan. Orang yang ingin menurunkan berat badan terkadang juga berpuasa. Bahkan tidak sedikit demonstran politik yang mengambil jalan puasa untuk memprotes suatu kebijakan, biasanya disebut mogok makan.

Ternyata, puasa tidak hanya seputar kegiatan agama, diet, atau protes politik saja. Menurut Dr Benjamin D. Horne, direktur kardiovaskular dan epidemiologi genetik di Intermountain Medical Centre Heart Institute, berpuasa dalam jangka waktu tertentu dan rutin berefek positif bagi kesehatan. Terutama jantung dan hati.

"Puasa tidak hanya menurunkan risiko seseorang dari penyakit jantung koroner dan diabetes," kata Horne di The News, Jumat, 12 Juli 2013. "Bisa juga mengubah kadar kolesterol dalam darah, secara signifikan."

Selama ini, jantung koroner menjadi penyebab utama kematian pria dan wanita di Amerika Serikat. Dan diabetes serta kolesterol tinggilah yang dianggap sebagai pemicu penyakit jantung koroner. Puasa, kata para peneliti, juga bisa menghalau sejumlah faktor penyebab penyakit jantung lainnya: trigliserida, berat badan berlebihan, serta kadar gula dalam darah.

Horne mengatakan, penemuan ini bukanlah sesuatu yang kebetulan. Sebab dalam penelitian, tim mencatat reaksi mekanisme biologis tubuh selama responden menjalani puasa. "Tingkat kolesterol buruk responden naik 14 persen, dan kolesterol baiknya meningkat enam persen, dari total kolesterol," kata Horne. "Dan ini mengejutkan kami."

TNE NEWS | CORNILA DESYANA



Terhangat:
Bara LP Tanjung Gusta | Bursa Capres 2014 | Ribut Kabut Asap

Baca juga:
Gus Mus Bicara Soal Hisab dan Ru'yah

Bulan Ramadan, D'Masiv Tidak Puasa Manggung

Yulia Rachman Ogah Belajar Tutorial Jilbab

Fitri Karlina Semangat Puasa Bersama Pasangan Baru