Tukar Uang Pecahan, Bank Indonesia Minta 10 Bank

Editor

Dwi Arjanto

Ilustrasi uang rupiah. TEMPO/Subekti
Ilustrasi uang rupiah. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Bandung -Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap uang kertas baru dalam berbagai pecahan, selama bulan Ramadan ini, Bank Indonesia mengalihkan pelayanan penukaran uang kepada 10 bank umum di Jawa Barat. Selain mengandalkan bank umum, BI juga melakukan pelayanan penukaran uang tersendiri di Lapangan Gasibu, Bandung.

"Kini menukar uang bisa dilakukan di seluruh kantor cabang 10 bank besar yang ada. Jadi makin dekat dan cepat untuk bisa menukarkan uang," kata Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah VI Nita Yosita, dalam acara Pembukaaan Layanan Penukaran Uang Terpadu di Lapangan Gasibu, Jalan Diponegoro, Kamis, 11 Juli 2013.

Sepuluh bank yang kini dapat melayani penukaran uang pecahan kecil itu adalah Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Jabar Banten (BJB), Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Tabungan Negara (BTN), Bank Central Asia (BCA), Bank CIMB Niaga, Bank Danamon, Bank OCBC NISP, dan Bank Nusantara Parahyangan (BNP). 

Perluasan layanan penukaran uang itu, menurut Nita, dilakukan untuk memperkecil praktik jual uang yang biasanya marak selama Ramadan hingga Idul Fitri. Di masa menjelang hari besar itu, praktek jual uang biasanya terkonsentrasi di jalan Merdeka, Bandung.

Sementara Kepala Divisi Sistem Pembayaran Bank Indonesia Wilayah VI, M Gani Aziz menambahkan, layanan itu bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat, "Baik untuk nasabah maupun bukan, jika ada bank yang menolak melayani masyarakat yang bukan nasabahnya, maka laporkan saja," ujarnya.

Tak hanya membuka layanan penukaran uang pada Bank umum, Bank Indonesia sendiri membuka layanan Penukaran Uang Terpadu di Lapangan Gasibu setiap hari Selasa dan Kamis selama bulan Ramadhan ini. 

"Layanan itu digelar setiap tanggal 11,16,18,23,25,30 Juli dan 1 Agustus," kata dia. Bank Indonesia, menurut Gani, sengaja membuka layanan di lokasi keramaian, guna mempermudah dan mempercepat masyarakat memperoleh uang baru.

Adapun Kepala Biro Administrasi Perekonomian Pemprov Jabar, HM Taufik Budi Santoso, mendukung Bank Indonesia dalam melakukan program ini. Sebab, menurut dia, uang tidak bisa diperjual-belikan.

"Seharusnya nilai yang diberikan sama dengan yang diserahkan, ini langkah awal yang positif sekaligus menghindari praktik riba (Bunga) selama Ramadan," tutur Taufik, kepada Tempo.

PERSIANA GALIH

Berita Terpopuler:
Ahok Lawan Preman di SMPN 289 

Reporter Mesir Rekam Sniper yang Menembak Dirinya

Dahlan Iskan: Ada Dirut BUMN Dipecat Karena Istri

Sidak di Kemayoran, Jokowi: Camatnya Mana? 

Detik-detik Penembakan Dramatis Fotografer Mesir