Inspirasi Hijab Turban Ascia Al-Faraj dari Kuwait

Ilustrasi kerudung (hijab). ANTARA/Saiful Bahri
Ilustrasi kerudung (hijab). ANTARA/Saiful Bahri

TEMPO.CO, Jakarta -Tren busana muslimah di Kuwait rupanya tak sempit hanya dengan model cadar dan baju gamis hitam. Adalah Ascia Al-Faraj, desainer dan model asal Kuwait selaku pencipta tren busana muslim disana yang mempopulerkan hijab gaya turban  dengan aksen khas lilitan di atas kepala.

Perempuan berusia 22 tahun itu aktif membagi gaya modisnya dalam berhijab di media sosial seperti Instagram dan Blog. Ascia mengaku bahwa membagi inspirasi mode lewat sosial media bisa menjadi cara ampuh untuk menunjukkan kepada dunia bahwa wanita muslimah bisa modis.

“Aku sudah mendesain selama tiga tahun. Untuk musim tertentu desainnya berwarna sekali tapi aku sering fokus untuk mendesain baju dengan model kerah yang berwarna-warni dan elegan” katanya kepada Tempo tentang rancangannya saat ditemui di Gandaria City, Jakarta Selatan pada akhir pekan lalu.

Ascia cenderung memilih warna-warna gelap untuk desain baju muslimahnya sesuai dengan kebutuhan di negaranya. Meskipun dia sebenarnya sangat iri dengan tren busana muslim di Indonesia yang sangat kaya warna. Terlebih setiap orang memiliki gaya individu yang menurutnya unik.

“Gaya yang aku desain berubah-ubah sesuai musim. Tapi kebanyakan bajunya berwarna gelap sehingga dapat dipadu padankan dengan warna-warna lain. Kebanyakan perempuan di Kuwait memakai jilbab yang dililtkan di kepala saja. Turban belum cukup populer makanya aku mau memberikan sesuatu yang berbeda,” imbuh pemilik akun Instagram Ascia_AKF ini.

“Agama Islam mengatakan bahwa perempuan harus mengenakan baju tertutup. Tapi tidak ada satupun ayat dalam Al Quran yang menyatakan agar perempuan melilitkan kain hijab di kepala sebanyak tiga kali. Itu bagian dari budaya saja,” kata desainer yang mengaku terinspirasi dari Riccardo Tisci, desainer asal Italia pemilik label Givenchy.

Koleksi busana Ramadan yang didesain perempuan berdarah Kuwait – Amerika Serikat itu kebanyakan berupa gamis lengan panjang. Bagian kerah leher dibuat agak tinggi dengan hiasan manik-manik untuk kesan mewah. Biasanya, gamis karyanya itu juga dipadu padankan dengan scarf. Untuk pemilihan bahan, Ascia tentu menyesuaikan dengan suhu panas di negaranya. Terlebih saat bulan Ramadan suhu bisa mencapai 50 derajat celcius. Untuk itu, bahan katun adalah pilihan utama desainnya.

Dalam kunjungannya selama sepekan di Indonesia, Ascia juga mengagumi berbagai material yang sangat cantik. Bahkan ia kepincut dengan model ciput yang menutupi leher atau populer dengan istilah ciput ninja. Jilbab seperti itu tak dikenal di negaranya dan diakuinya membawa inspirasi.

“Aku akan borong banyak model jilbab ciput yang banyak warna ini. Juga akan beli bahan-bahan kain dan akan aku pakai untuk desainku nanti,” tuturnya sumringah.

Kedatanganya di Indonesia kali pertama, Ascia memang didaulat untuk menjadi pembicara di acara bertajuk Sisterhood Dian Pelangi pada akhir pekan lalu. Ia memang diundang khusus oleh desainer muda Dian Pelangi untuk membagi kisah dan inspirasi berhijab.

Kepopuleran Ascia di dunia media sosial untuk mengkampanyekan hijab rupanya menarik minat Rihanna dan Lady Gaga. Foto-foto yang di unggah Ascia mendapatkan komentar suka dari Rihanna dan Lady Gaga. Salah satu rancangannya pun pernah dipakai oleh Kim Kardashian.

NURUL MAHMUDAH

Topik Terhangat:
Karya Penemu Muda
| Bursa Capres 2014| Ribut Kabut Asap| Tarif Progresif KRL| Bencana Aceh

Terpopuler:
5 Manfaat Berciuman bagi Kesehatan

Korupsi Simulator, KPK Periksa Lagi Jenderal Nanan

Demi Kebersihan, Kini Ada Urinoir dengan Wastafel

Ini Alasan Kuba Terima Permintaan Suaka Snowden

Pemain Muslim Mengubah Liga Inggris

Simulator SIM, Ini Pertanyaan KPK untuk Nanan