Pesantren Tebuireng, Jombang Khataman 33 Kitab

Membaca Kitab Kuning. ANTARA/Arief Priyono
Membaca Kitab Kuning. ANTARA/Arief Priyono

TEMPO.CO, Mojokerto - Lazimnya tradisi di pesantren tua Nahdlatul Ulama, Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, menggelar kajian khataman kitab-kitab kuno karangan ulama masyhur selama Ramadan tahun ini.

Ada 33 kitab yang akan dikhatamkan, baik yang berhalaman tebal maupun tipis. "Banyak yang akan kami khatamkan, antara lain tentang fiqh, tasawuf, dan sebagainya," kata juru bicara Pesantren Tebuireng Lukman Hakim saat dihubungi, Rabu, 10 Juli 2013.

Kitab besar yang akan dikhatamkan antara Sahih Muslim dan Jawahirul Bukhori. Kitab ini membahas tentang hadits-hadits yang diriwayatkan Imam Muslim dan Imam Bukhori. Kitab-kitab lain yang sudah sering dikaji di pesantren juga masuk dalam daftar kitab yang akan dikhatamkan, misalnya Bidayatul Hidayah, Ta'limul Muata'alim, Bulughul Maram, Nasoihul Ibad, Sulam Munajah, dan sebagainya. Kitab-kitab tesebut membahas tentang akidah, akhlak, fiqh, dan tasawuf.

"Kitab-kitab besar Insya Allah khatam sampai akhir Ramadan. Kalau kitab-kitab kecil biasanya khatam 20 hari," ujar Lukman.

Khataman kitab ini selain dihadiri para santri juga dapat diikuti oleh masyarakat dari luar pondok. Daftar selengkapnya mengenai jadwal, waktu, dan lokasi khataman bisa menghubungi sekretariat Pesantren Tebuireng.

Sebagian besar waktu khataman diadakan setelah waktu salat Asar. Ada juga yang diadakan setelah salat Subuh, Duhur, dan Magrib. Khataman buat masyarakat dari luar pesantren biasanya diadakan setelah Asar di serambi masjid pondok.

"Selain khataman kitab, pihak pondok juga mengadakan bazar Ramadan kerjasama santri dengan masyarakat kampung sekitar," kata Lukman. Masyarakat bisa menjual makanan dan minuman takjil buka puasa di dalam pondok setiap hari selama Ramadan. "Nanti akan dikordinir para santri," kata Lukman.

ISHOMUDDIN