Rebutan Itik di Petang Megang

Editor

Zed abidien

Warga kali pasir melakukan ritual mandi serta keramas menjelang puasa Ramadan di kali Cisadane, Tangerang, Rabu (19/7). Ritual tersebut bertujuan untuk menyucikan diri menjelang Ramadan.TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Warga kali pasir melakukan ritual mandi serta keramas menjelang puasa Ramadan di kali Cisadane, Tangerang, Rabu (19/7). Ritual tersebut bertujuan untuk menyucikan diri menjelang Ramadan.TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Pekanbaru - Sebanyak 200 ekor itik ditebar di tengah sungai Siak, Pekanbaru, Riau. Puluhan warga pun mulai menceburkan diri dan  berebut itik itu. Suasana semakin riuh diiringi sorak dan tepuk tangan dari ribuan warga yang menyaksikan di pinggiran sungai Siak. Selasa, 9 Juli 2013 sore itu, ribuan masyarakat Pekanbaru tumpah ruah hingga jembatan leighton dan jembatan Siak III mengikuti acara Petang Megang.

Ritual ini merupakan tradisi Melayu Pekanbaru dalam menyambut bulan suci Ramadan.  Bunyi ketipung kompang diiringi tari Zapin Melayu menambah suasana semakin semarak. Balutan teluk belanga sembari menenteng 'dulang' dari kaum wanita membuat nuansa melayu Riau semakin kental. Masing-masing 'dulang' berisi berbagai macam jenis kue tradisional yang dapat dinikmati siapa saja.

Berbagai acara dilakukan masyarakat dalam acara yang disebut juga 'petang balimau' ini. Acara dimulai dengan ziarah kubur tokoh pendiri Kota Pekanbaru, Senapelan, yang langsung dipimpin Wali Kota Pekanbaru Firdaus, MT. Selanjutnya memandikan air limau ke sejumlah anak yatim, seremonial ini merupakan pengharapan masyarakat agar para anak yatim mendapat berkah kebahagiaan dunia akhirat.

Suasana gegap gempita semakin kentara tatkala petugas pemadam kebakaran meyemburkan air ke arah ribuan warga, sebagai simbol 'mandi balimau' untuk seluruh masyarakat kota bertuah ini.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Pekanbaru, Distrayani Bibra mengatakan, ritual ini sebagai langkah melestarikan budaya tradisi Melayu sebagai simbol menyucikan diri sebelum melaksanakan ibadah puasa. "Ini cara kita menyambut dengan gembira bulan ramadan," katanya.

Wali Kota Pekanbaru Firdaus MT menjelaskan, tradisi tahunan ini bakal dijadikan suatu agenda pariwisata Kota Pekanbaru guna memberikan daya tarik bagi pendatang. "Agar bisa menjadi daya tarik bagi tamu lokal dan internasional," katanya.

RIYAN NOFITRA

Topik Terhangat:
Karya Penemu Muda
| Bursa Capres 2014| Ribut Kabut Asap| Tarif Progresif KRL| Bencana Aceh

Terpopuler:
5 Manfaat Berciuman bagi Kesehatan

Korupsi Simulator, KPK Periksa Lagi Jenderal Nanan

Demi Kebersihan, Kini Ada Urinoir dengan Wastafel

Ini Alasan Kuba Terima Permintaan Suaka Snowden

Pemain Muslim Mengubah Liga Inggris

Simulator SIM, Ini Pertanyaan KPK untuk Nanan