Lebaran, Tarif Cipaganti Naik 15 Persen

Layanan Antar-Jemput Cipaganti di Bandara Internasional Soekarno Hatta. TEMPO/Seto Wardhana
Layanan Antar-Jemput Cipaganti di Bandara Internasional Soekarno Hatta. TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Keuangan PT Cipaganti Citra Graha Tbk Robertus Setiawan Leonardi mengatakan akan mengerahkan 90 persen armada untuk angkutan Lebaran mendatang. "Pada kondisi biasa, penggunaan armada hanya 70 persen," kata dia di gedung Bursa Efek Indonesia, Selasa 9 Juli 2013.

Saat ini Cipaganti memiliki 3.620 kendaraan berupa travel ulang-alik (shuttle), taksi, mobil sewa, bus pariwisata, dan kendaraan distribusi alat berat. Daerah operasinya yakni Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Semarang. Robertus mengatakan daerah-daerah tersebut adalah rute gemuk untuk berbagai moda transportasi.

Disinggung mengenai target profit saat lebaran, Robertus optimistis kenaikannya bisa mencapai 30 persen. Sebab menjelang Idul Fitri pengguna shuttle jarak menengah dan jauh cenderung meningkat. Selain membidik kenaikan laba, Cipaganti akan menaikkan tarif 10-15 persen. "Belum termasuk surcharge sebagai kompensasi biaya tambahan untuk driver yang bertugas di hari raya."

Setelah menggelar penawaran saham perdana (initial public offering/ IPO) di Bursa Efek Indonesia, PT Cipaganti Citra Graha Tbk merencanakan sejumlah ekspansi. Robertus mengatakan dana hasil IPO akan digunakan untuk mengembangkan armada travel dan taksi. "Masing-masing sebanyak 350 unit," ujarnya.

Robertus mengatakan IPO tersebut menjadi upaya Cipaganti untuk mengukuhkan posisinya sebagai market leader bisnis transportasi terpadu. Seperti diketahui, Cipaganti memiliki banyak lini usaha di bidang angkutan seperti travel ulang-alik (shuttle), taksi, penyewaan kendaraan, serta operator alat-alat tambang ini, Belakangan Grup Cipaganti juga membuka bank.

Setelah melepas 10 persen atau 361 juta lembar saham pada publik, Cipaganti Citra Graha kini menyandang kode emiten CPGT. Pencatatan saham tersebut menempatkan Cipaganti sebagai emiten nomor 22 yang melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia pada 2013.

Direktur Utama Cipaganti, Andianto Setiabudi, menyatakan saham tersebut dibanderol Rp 190 per lembar pada sesi pembukaan perdagangan. "Kami berharap mendapat respon investor yang positif pada hari pertama perdagangan," kata dia.

Andianto mengatakan awalnya Cipaganti berencana melepas sebanyak 40 persen. Namun turunnya indeks harga di pasar modal membuat rencana tersebut batal dan proporsi saham yang dijual pada publik pun dikurangi. "Kondisi tersebut tidak hanya terjadi Indonesia tapi juga di kawasan Asia," ujarnya.

ISMI DAMAYANTI

Bisnis Terpopuler


Hendar Terpilih Sebagai Deputi Gubernur BI  
Menkeu: Biaya Penyimpanan di Priok Terlalu Murah  
Petinggi Adhi Karya Tak Tahu Ihwal Saweran buat Anas
Rupiah Melemah, Menteri Chatib: Memangnya Kenapa?  
Waktu Bongkar Muat Terlalu Lama, Pengusaha Merugi