Kesalahan Teknis, Jembatan Pantura Gampang Rusak

Editor

Rini Kustiani

Seorang pekerja melintas di jembatan Demak-Kudus yang dalam proses perbaikan di kawasan Jati, Kudus, Jateng, Senin (1/10).  ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
Seorang pekerja melintas di jembatan Demak-Kudus yang dalam proses perbaikan di kawasan Jati, Kudus, Jateng, Senin (1/10). ANTARA/Andreas Fitri Atmoko

TEMPO.CO, Brebes - Terus-menerus rusaknya Jembatan Pemali di Brebes, diduga karena kesalahan teknis dalam pengerjaannya. Meski berulang kali diperbaiki, jembatan di jalur pantai utara (pantura) yang menjadi pintu masuk Kabupaten Brebes dari Jawa Barat itu tidak pernah bertahan lama.

"Jembatan itu terdiri dari segmen-segmen. Jangan anggap sepele pengerjaannya," kata Pejabat Pembuat Komitmen Bina Marga wilayah Tegal-Pemalang-Pekalongan, Agustinus Silalahi, Kamis, 4 Juli 2013.

Jembatan yang dibangun sejak 2011 lalu itu merupakan proyek percobaan yang konstruksinya menggunakan konsep ortotropik, yaitu berlantai lempengan pelat baja. Selain Jembatan Pemali, konstruksi serupa juga diterapkan pada Jembatan Spait di Pekalongan.

Dari pantauan Tempo, kerusakan jembatan yang melintang di atas Sungai Pemali itu terutama yang di sisi utara (untuk arus dari Jakarta menuju Semarang). Selain aspalnya mengelupas, terkadang beberapa segmen pelat bajanya terlepas.

Selama ini, perbaikan dilakukan dengan cara mengelas segmen-segmen pelat baja yang kurang rapat. Tiap kali ada pengelasan, jembatan di sisi utara itu hanya dapat dilalui satu lajur. "Semestinya ditutup total selama proses pengelasan," ujar Agustinus.

Namun, menurut dia, menutup total jembatan sisi utara dan mengalihkan arus lalu lintas ke jembatan sisi selatan juga tidak mudah. Sebab, upaya itu akan memicu penumpukan kendaraan yang berujung pada kemacetan.

Tapi jika satu lajur masih dibuka sementara pengelasan masih berlangsung, Agustinus menjelaskan, getaran jembatan akibat kendaraan berat yang melintas akan mengurangi kekuatan hasil las. "Akan saya tinjau bagaimana proses perbaikan Jembatan Pemali."

Menutup total jembatan selama proses pengelasan berlangsung diterapkan Agustinus dalam perbaikan Jembatan Sipait beberapa waktu lalu. Kini, ia mengklaim jembatan yang menghubungkan Kabupaten Pemalang dan Pekalongan itu sudah siap dilalui para pemudik.

Pengendara sepeda motor yang melintas di Jembatan Pemali, Himawan, 28 tahun, mengatakan arus lalu lintas kali ini cukup lancar karena jembatan baru diperbaiki pada Rabu, 3 Juli 2013. "Tapi biasanya akan rusak lagi kalau sudah lewat beberapa hari," ujar warga Desa Saditan, Kecamatan Brebes itu.

Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Brebes, Ajun Komisaris Wahyudi, mengatakan rusaknya Jembatan Pemali menjadi faktor utama terjadinya perlambatan arus pantura di pusat Kota Brebes. "Setiap jembatan rusak, kami segera berkoordinasi dengan instansi terkait agar segera diperbaiki."

DINDA LEO LISTY


Topik terhangat:


Tarif Progresif KRL
| Bursa Capres 2014 | Ribut Kabut Asap | PKS Didepak?

Berita lainnya:
Peneliti Jepang Temukan Cara Atasi Gigi Berlubang
Empat Alasan Presiden Mesir Digulingkan

BlackBerry Selidiki Penyebab Gangguan BBM

BNN: Novi Amilia Positif Gunakan Sabu