Menjelang Puasa Harga Bahan Pokok Melonjak

Editor

Nur Haryanto

Pedagang cabai olahan berjualan di Pasar Kramat Jati, Jakarta, Jumat (17/5). Pemprov DKI Jakarta akan merenovasi pasar ini pada Juni. TEMPO/Subekti
Pedagang cabai olahan berjualan di Pasar Kramat Jati, Jakarta, Jumat (17/5). Pemprov DKI Jakarta akan merenovasi pasar ini pada Juni. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Malang - Harga kebutuhan pokok di sejumlah pasar tradisional di Kota Malang melonjak drastis. Kenaikan harga bervariasi antara Rp 500 sampai Rp 10 ribu tergantung komoditas. Kenaikan harga terjadi menjelang bulan puasa serta dibarengi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). "Harga naik sejak sepekan ini," kata pedagang di Pasar Besar Malang, Agus Salam, Selasa 2 Juli 2013.

Harga bawah merah semula Rp 26 ribu naik menjadi Rp 38 ribu, harga bawang putih semula Rp 10 ribu naik menjadi Rp 12 ribu per kilogram, harga gula Rp 11 ribu naik Rp 11.500, harga minyak goreng curah 10 ribu menjadi Rp 10.500 per kilogram, sedangkan harga tepun stabil Rp 7.500 per kilogram. Harga cabai merah semula Rp 16 ribu melonjak Rp 18 ribu, sedangkan harga cabai rawit awalnya Rp 38 ribu melonjak menjadi Rp 50 ribu per kilogram.

"Harga cabai melonjak drastis, tiba-tiba," katanya. Harga tersebut ditentukan dari distributor disesuaikan dengan pasokan cabai di pasaran. Cabai mahal, katanya, juga disebabkan faktor alam karena petani gagal panen. Sehingga pasokan cabai di pasaran menurun sedangkan kebutuhan terus meningkat menjelang bulan puasa.

Menurutnya, harga bahan pokok akan terus melonjak mendekati bulan puasa. Selanjutnya, harga bakal relatif stabil selama bulan puasa. Namun, menjelang lebaran harga bakal kembali meningkat karena kebutuhan bahan pokok terus melonjak. Sedangkan persediaan barang menurun.

Untuk mengendalikan harga bahan pokok, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Malang menggelar operasi pasar di sejumlah pasar tradisional. Operasi pasar dilakukan setiap hari di sejumlah pasar tradisional. Meliputi pasar besar Malang, pasar induk Gadang, pasar Tawangmangun, pasar Dinoyo dan Merjosari.

Setiap hari dalam operasi pasar dipasok sebanyak 1 ton beras, 850 kilogram gula pasir dan minyak goreng kemasan. Harga jual masing-masing produk jauh di bawah harga pasaran bahan pokok. Operasi pasar ini disediakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur. "Operasi pasar dilakukan sampai sepekan setelah lebaran," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Malang, Hadi Santoso.

Operasi pasar menyediakan aneka jenis bahan kebutuhan pokok. Gula dijual seharga Rp 10 ribu per kilogram, minyak goreng Rp 7.500 per botol, dan beras kualitas medium Rp 7.350 per kilogram. Operasi pasar ini berhasil mengendalikan harga bahan pokok, sehingga tak melonjak terlampau tinggi. Sedangkan pembeli juga berbelanja sesuai dengan kebutuhan.

EKO WIDIANTO