Ribuan Tiket Sepur Hangus, Pemudik Beli Karcis Baru

Penumpang menaiki kereta api Argo Dwipangga Tambahan Lebaran relasi Jakarta Gambir-Solo Balapan di Stasiun Gambir, Jakarta. ANTARA/Andika Wahyu
Penumpang menaiki kereta api Argo Dwipangga Tambahan Lebaran relasi Jakarta Gambir-Solo Balapan di Stasiun Gambir, Jakarta. ANTARA/Andika Wahyu

TEMPO.CO, Purwokerto - Sebanyak 2.189 tiket kereta api milik calon penumpang yang akan kembali ke daerah masing-masing saat arus balik Lebaran tahun ini hangus.

Seluruh tiket itu merupakan milik calon penumpang yang akan berangkat dari sejumlah stasiun di Daops V Purwokerto. “Tiket itu hangus karena nama yang tertera tidak sesuai dengan identitasnya,” kata Surono, Kepala Humas Daops V Purwokerto, Jumat, 24 Agustus 2012.

Surono mengatakan petugas terpaksa meminta mereka membeli tiket baru karena perbedaan nama tersebut. Kendati ada sejumlah calon penumpang yang protes, mereka terpaksa mengikuti aturan baru yang diterapkan PT Kereta Api, kemudian membeli tiket yang baru.

Dengan cara ini, para penumpang yang memiliki tiket kereta yang tak sesuai dengan kartu identitas tetap bisa menggunakan nomor tempat duduk yang sudah tertera dalam tiket yang hangus itu.

Menurut dia, petugas mengambil sikap tegas dalam menerapkan sistem tiket ini untuk memberantas praktek percaloan. "Kami bermaksud memberi pembelajaran kepada masyarakat agar tidak membeli tiket dari calo," katanya.

Berdasarkan data yang ada di PT KAI Daops V, jumlah penumpang yang paling banyak menggunakan tiket tak sesuai identitas adalah penumpang yang berangkat dari Stasiun Gombong. Adapun penumpang yang terpaksa membeli tiket baru di stasiun ini sejak 16-23 Agustus 2012 mencapai 1.001 penumpang.

Sementara calon penumpang yang harus membeli tiket baru di Stasiun Kebumen, Kutoarjo, dan Purwokerto, masing-masing sebanyak 661, 383, dan sembilan orang. "Data ini membuktikan praktek percaloan paling banyak terjadi di Stasiun Kebumen dan Gombong," kata Surono.

Surono menambahkan, kebanyakan calon penumpang yang menggunakan tiket tidak sesuai identitas adalah calon penumpang kelas ekonomi. "Hanya sedikit penumpang dari kelas bisnis dan eksekutif yang menggunakan tiket tidak sesuai identitasnya," katanya.

Barlianto, 35 tahun, pemudik asal Purwokerto yang hendak balik menuju Jakarta, mengatakan terpaksa membeli tiket baru karena tak mungkin menggunakan moda transportasi lain. “Belum tentu nanti dapat tiket, terpaksa membeli tiket lagi,” katanya.

Menurut dia, banyak temannya yang melakukan hal serupa. Jika harus menggunakan moda lain, imbuhnya, ia tak yakin bisa kembali tepat waktu. Senin pekan depan, katanya, ia sudah harus kembali masuk kerja.

ARIS ANDRIANTO

Berita terpopuler lainnya:
Kronologi Pembubaran Siaran TvOne Versi Warga
Foke ''Emoh'' Monorail, Dahlan Tak Masalah

Soal Spanduk ''Mega Presiden'', Jokowi Menjawab

Celine Dion Tak Canggung Berpose Telanjang Dada

Rihanna Hujani Robert Pattison dengan SMS

Ancaman Tinta Tato

Dilaporkan ke Polisi, Denny: Ini Risiko Perjuangan

Sudah 200 Jasad Manusia Ditemukan di Kantor Xanana

Jokowi Emoh Panas Hati Tanggapi Isu SARA

Apple Menangi Gugatan atas Samsung di AS