TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI Jakarta Purba Hutapea memprediksi sekitar 37 ribu orang pendatang baru akan turut memadati dan bertarung mencari penghidupan di Jakarta. Menurut dia, jumlah ini masih lebih kecil dibanding prediksi tahun lalu yang mencapai sekitar 51 ribu orang. "Turun sekitar 10-15 persen," kata Purba, Rabu, 22 Agustus 2012.
Menurut dia, sebagian dari mereka bukan murni pendatang yang akan menetap di Jakarta untuk mencari kehidupan yang lebih layak. Banyak di antaranya yang sekadar transit, kemudian pergi ke daerah sekitar Jakarta. Purba mengatakan, kini, justru daerah di sekeliling Jakarta menjadi tujuan utama para pendatang baru tersebut. "Sebab, di sana, daerah industri masih bertumbuh, kesempatan lebih besar," ujarnya.
Untuk menekan jumlah urbanisasi di Ibu Kota, Dinas Kependudukan akan menggelar Operasi Yustisi Kependudukan pada awal Oktober 2012. Rencananya, operasi ini digelar pada 6-7 September 2012, tapi ditunda setelah Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta putaran kedua, 20 September 2012. Selain menunggu suasananya kondusif, alasan lainnya adalah, “Agar tak muncul dugaan operasi dilakukan untuk mobilisasi atau pengusiran massa," ujar Purba.
Operasi Yustisi akan menyisir pendatang baru di kos-kosan, apartemen, dan rumah kontrakan. Tahun lalu, Dinas Kependudukan hanya berhasil menyisir 2.031 pendatang yang melanggar aturan administrasi kependudukan.
Meski ada sanksi, Purba mengatakan, Operasi Yustisi bersifat persuasif, tak bermaksud melarang warga daerah masuk Jakarta. "Kami minta mereka memenuhi dan mematuhi aturan-aturan administrasi kependudukan," ujarnya.
M. ANDI PERDANA
Berita terpopuler lainnya:
Manfaat Hubungan Intim Tanpa Kondom bagi Istri
Kerajaan Akui Foto Telanjang Itu Pangeran Harry
10 Selebriti yang Meninggal karena HIV/AIDS
Ada Gerakan "Anti-Obama" dalam Militer AS?
Banding KPK Vonis Nunun Ditolak
Sebab Media Inggris Tak Muat Foto Bugil Harry
Sertifikat Kematian Natalie Wood Diubah
Obama Terima Ancaman Pembunuhan
Sukotjo Ingin Suap ke Perwira Polisi Dibongkar
Uskup Jakarta Tahbiskan Tiga Imam