Obyek Wisata di Maros Dipenuhi Pengunjung  

Sejumlah wisatawan mandi di Taman Bidadari di daerah pegunungan karst Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. TEMPO/Muhtar
Sejumlah wisatawan mandi di Taman Bidadari di daerah pegunungan karst Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. TEMPO/Muhtar

TEMPO.CO, Maros - Selama tiga hari liburan Lebaran sejumlah obyek wisata alam di Maros, Makassar, dipadati oleh pengunjung. Tidak sedikit warga memilih mengunjungi kawasan wisata alam dengan keluarga.

Obyek wisata yang cukup dipadati pengunjung adalah Bantimurung. Selama tiga hari terakhir, kawasan ini menjadi tempat yang diminati warga untuk perayaan hari lebaran. Meski pengunjung yang datang adalah wisatawan lokal namun jumlahnya mencapai 15 ribu orang per hari.

“Jumlahnya wisatawan yang berkunjung rata rata per harinya mencapai 5.000 orang, mulai setelah pelaksanaan salat Idul fitri hingga hari ini, Rabu, 22 Agustus 2012,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Maros Rahmat Burhanuddin saat dihubungi Tempo.

Kebanyakan pengunjung yang datang ke tempat wisata tersebut adalah warga Maros. “Ini sudah kebiasaan setiap tahun, karena tidak sedikit mereka memilih bersilatuhrahmi di tempat ini. Bahkan, sebelum ke Bantimurung mereka mampir dulu ke kerabatnya di sekitar obyek wisata ini, lalu kemudian mereka mengunjungi tempat ini,” kata Kaharuddin, warga setempat yang mengaku sangat diuntungkan dengan padatnya pengunjung dengan membuka usaha penyewaan ban untuk renang.

Sedangkan warga lain, Kamaria, memilih meninggalkan rumah untuk menjual nasi bungkus di Bantimurung. Keuntungan yang didapatnya tentu berlipat. “Sehari sampai 200 bungkus yang terjual, keuntungannya Rp 250 ribu per hari. Saya suda tiga hari berjualan nasi ditempat ini hasilnya lumayan,” kata Kamaria.

Sementara itu, obyek wisata Permandian Air Panas di Desa Samaenre, Kecamatan Mallawa, yang biasanya sepi karena kondisinya tidak terawat, tetap ramai oleh pengunjung. Mayoritas pengunjung yang datang adalah warga Mallawa yang merantau.

"Kami datang bersama dengan rombongan keluarga, dan baru kali ini saya ke sini sejak tinggal di Kota Maros. Sebelumnya, kami singgah dulu ke rumah keluarga tak jauh dari tempat ini,” kata Zadli salah satu pengunjung.

Salah satu warga yang tinggal dekat dengan lokasi tersebut, Cahry, mengatakan tempat tersebut sudah lama tidak ada fasilitasnya, hanya ada kolam dan tangga dibuat menunju pancuran air panas. Begitu pula akses jalan ke lokasi permandian, masih harus melalui pematang sawah.

"Saat musim hujan warga sulit menjangkau lokasi itu menggunakan kendaraan roda dua, karena jalan masih berlumpur dan becek sehingga hanya dapat dijangkau dengan berjalan kaki,” kata Cahry.

JUMADI