Ribuan Penumpang KM Kelud Tiba di Batam

Sejumlah porter membawa barang penumpang KM Dobonsolo, diterminal Gapura Surya, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, (8/14). Naiknya jumlah pemudik membuat pendapatan sejumlah porter meningkat hingga 50-100 ribu rupiah sehari. TEMPO/Fully Syafi
Sejumlah porter membawa barang penumpang KM Dobonsolo, diterminal Gapura Surya, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, (8/14). Naiknya jumlah pemudik membuat pendapatan sejumlah porter meningkat hingga 50-100 ribu rupiah sehari. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Batam - Memasuki H+3 Hari Raya Idul Fitri 1433 H arus balik mulai memasuki Batam. KM Kelud dari Belawan, Medan, Sumatera Utara, yang tiba pukul 12.10, menurunkan sebanyak 1.000 penumpang.

"Banyak penumpang itu pekerja di Batam, jadi cepat kembali untuk bekerja," kata Manajer SDM PT. Pelni Cabang Batam, Michael Pattinama, di Sekupang, Batam, Rabu, 22 Agustus 2012. Michael mengatakan penumpang KM Kelud dari Pelabuhan Belawan yang akan turun di Batam itu sebanyak 1.000 orang.

Michael menjelaskan bahwa jumlah arus balik ini masih tergolong sedikit, sebab arus balik mencapai puncaknya pada tanggal 29 dan 31 Agustus 2012. Penumpang yang turun di Batam tidak hanya dari Medan, tapi juga dari Tanjung Priok, Jakarta. Tidak hanya KM Kelud yang akan berlabuh di Batam pada waktu puncak arus balik, tapi juga ada kapal lain yakni KM Ceremai yang memiliki kapasitas angkut 2.500 penumpang.

Di arus balik tahun ini diprediksi kenaikan penumpang mencapai 25 persen dibanding tahun 2011 sebanyak 16.000 penumpang. KM Ciremei, kata Michael, adalah kapal angkut penumpang tambahan yang sejak H-1 lalu dioperasikan. Jumlah kapal yang mengarungi perairan Kepulauan Riau sebanyak 7 kapal yakni KM Ciremei, KM Sirimau, KM Dabon Solo, KM Bukit Raya, dan KM Lambelu semuanya mangkal di Pelabuhan Kijang, Bintan. Sedangkan KM Kelud dan KM Laborar merupakan kapal cadangan.

RUMBADI DALLE