Penjualan Ban Motor Tertolong Mudik Lebaran  

Pemudik sepeda motor dialihkan memalui jalur alternatif Blanakan, Subang, Jawa Barat, (16/8). Pada H-3 arus mudik melalui jalur pantura diperkirakanan akan mencapai puncaknya.  TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo.
Pemudik sepeda motor dialihkan memalui jalur alternatif Blanakan, Subang, Jawa Barat, (16/8). Pada H-3 arus mudik melalui jalur pantura diperkirakanan akan mencapai puncaknya. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo.

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ban Indonesia, Azis Pane mengatakan industri ban motor tahun ini tertolong oleh mudik lebaran. Sebab dengan mudik lebaran cukup mendongkrak penjualan ban motor yang terancam mengalami penurunan. 

“Untuk motor tertolong oleh adanya mudik lebaran itu,” kata Azis di Jakarta, Selasa, 21 Agustus 2012.

Potensi penurunan penjualan ban motor seiring melambatnya penjualan sepeda motor akibat kebijakan pemerintah yang menaikkan persyaratan uang muka kredit pembelian sepeda motor.

Secara keseluruhan, kata Azis, industri ban tidak mengalami penurunan signifikan. Kenaikan batas uang muka minimum diakui memberikan dampak penurunan penjualan ban motor secara keseluruhan.

“Tapi karena ada mudik itu tidak tertalu terpengaruh sampai saat ini,” katanya.

Jelang mudik lebaran tahun ini, kata dia, permintaan ban motor mengalami kenaikan. “Kami awalnya memperkirakan penjualan Juli-Agustus turun karena masa liburan anak sekolah, tapi ternyata malah naik dan itu karena mudik,” ujarnya.

Namun usai mudik diperkirakan permintaan ban motor akan mengalami penurunan lagi. Menurut Azis, penurunan disebabkan permintaan ban motor tidak akan mengalami permintaan setinggi saat mudik lebaran. “Kalau habis Lebaran ya mau kemana lagi permintaannya,” kata Azis.

Azis optimistis kinerja industri ban motor tahun ini bisa tumbuh 2 persen dibandingkan dengan tahun lalu. “Memang cuma dua persen, tapi kan permintaan tahunannya memang tinggi untuk motor,” katanya.

DIMAS SIREGAR