Mudik, Mahfud MD Jadi Khatib Salat Id di Pamekasan

Mafud MD. TEMPO/Iqbal Lubis
Mafud MD. TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO.CO , PAMEKASAN:- Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD ternyata mudik ke Pamekasan, Madura Jawa Timur pada lebaran kali ini. Sekalian mudik, Mahfud diminta menjadi khatib salat Id di masjid Agung As-Syuhada, Pamekasan, pada Hari Raya Idul Fitri 1433 Hijriah kali ini.

"Selain menjadi khatib, Pak Mahfud juga akan menjadi Imam di shalat Id nanti," kata Ketua Takmir Masjid As-Syuhada, Abdul Mukti, Sabtu 18 Agustus 2012. " Momentum beliau mudik, skalian kami memanfaatkan dengan menjadikan Pak Mahfud sebagai khotib dan Imam nantinya,"

Masjid As-Syuhada Pamekasan merupakan satu-satunya masjid terbesar di Pamekasan dengan kapasitas tampung sekitar 10.000 orang lebih.

Masjid Agung As-Syuhada di bangun pada masa pemerintahan Ronggo Sukowati, yang awal mulanya di sebut dengan "Mesjid Rato" atau masjid raja.

Pada abad ke 20 Mesjid ini mengalami beberapa kali perubahan, kemudian di zaman Pemerintahan Belanda atas saran Psykolog berbangsa Belanda bernama Van Der Plaas untuk mengambil hati penduduk Pamekasan Mesjid harus di perbesar bergaya skala kota.

Saat itu bertepatan dengan pemerintahan Bupati Raden Ario Abd. Aziz (1939) Masjid Jami dibongkar total dan dibangun kembali dengan ukuran 50 x 50 meter berpilar 16, tanpa serambi namun masih beratap tajug tumpang tiga. Di depan kiri kanan berdiri menara kembar. Beduk yang semula ada di serambi setelah direnovasi ditempatkan di atas menara.

Pada renovasi tesebut Mesjid Jamik Kota Pamekasan menjadi Mesjid Asy-Syuhada (nama ini mengenang para Suhada saat serangan fajar di depan dan didalam Masjid Jamik 16 Agustus 1947 oleh Pasukan RI di Pamekasan untuk mengusir Belanda).

Nama Mesjid As-Syuhada menjadi Mesjid Agung Asy-Syuhada pada tahun 1985 setelah mengalami pelebaran samping kanan dan kiri. Dan pada tahun 1995 untuk terakhir rehab total seperti pada saat rehab tahun 1938-1939, masjid dibangun persegi empat dengan ukuran 60 x 60 meter, atap bukan tajug tetapi diganti kubah khas Timur Tengah berlantai tiga.

Lantai pertama tempat pertemuan sanitasi, gudang dan kantor. Lantai dua merupakan ruang inti.

Tiang utama kembali kepada masjid Jamik Mataram, bersoko guru empat yang tembus ke atap di lantai tiga dan lantai tiga juga ditempati jamaah dimana pandangan terbuka ke arah mihrab. Mimbar terletak disisi mihrab yang merupakan sisa tahun 1939.

Di samping kiri dan kanan ruang haram termasuk juga di depan terdapat serambi sehingga dengan tiang soko guru yang empat nampak jelas tradisionalnya, namun dari fisik menara yang di desain peluru terlihat anggun dan pandangan keseluruhan dari bentuk masjid.

Selain akan menjadi imam dan khotib di masjid itu, Mahfud yang juga alumni Pondok Pesantren Al-Mardhiyyah, Waru ini, rencananya akan tinggal selama beberapa hari di Pamekasan, bersilaturahim dengan famili dan kerabat dekatnya.

Selama di Pamekasan, mantan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ini juga berencana menghadiri pertemuan tokoh rantau yang biasa digelar setiap tahun saat Lebaran di Pendopo Pemkab setempat.


WDA | ANT