Peserta Umroh Melonjak Dua Kali Selama Ramadan

Sejumlah jemaah haji Indonesia asal Sumedang, Jawa Barat, bersiap melakukan ibadah Umrah setibanya di Mahbez Jin, Mekkah, (21/10). Jemaah Haji Indonesia terus berdatangan ke Kota Mekkah, dan pada puncaknya akan mencapai 221.000 jamaah. ANTARA/Saptono
Sejumlah jemaah haji Indonesia asal Sumedang, Jawa Barat, bersiap melakukan ibadah Umrah setibanya di Mahbez Jin, Mekkah, (21/10). Jemaah Haji Indonesia terus berdatangan ke Kota Mekkah, dan pada puncaknya akan mencapai 221.000 jamaah. ANTARA/Saptono

TEMPO.CO, Malang--Peserta ibadah umroh melonjak dua kali lipat selama bulan puasa. Umat Islam di Malang memilih umroh di bulan puasa untuk mendapatkan hidayah serta pahala berlipat ganda. "Umroh sebulan penuh selama puasa Rp 30 juta," Kepala Seksi Haji dan Umroh Kementrian Agama Kota Malang, Imron, Sabtu 18 Agustus 2012.

Imron menjelaskan peminat ibadah umroh melonjak setiap tahun. Bahkan, sejumlah biro perjalanan umroh menolak banyak permintaan. Sejumlah jamaah memilih umroh setelah menunaikan ibadah haji. "Daripada menunggu lama sampai 11 tahun," katanya.

Apalagi, setelah berhaji hukumnya sama sunahnya antara haji kedua kali dengan umroh. Sehingga warga Malang memilih beribadah umroh. "Dari segi pahala kan dilipatgandakan jadi masyarakat berbondong-bondong. Apalagi malam lailatul qadar kan sama dengan seribu bulan," katanya.

Biro perjalanan haji dan umroh banyak menawarkan paket umroh selama bulan puasa. Jamaah umroh sebagian besar pernah menunaikan ibadah haji. Sehingga memilih berumroh meski biaya terus meroket.

Saat ini, daftar tungguh ibadah haji di Malang mencapai 11 tahun. Sebagian besar berusia muda antara 18 hingga 30 tahun. Sedangkan jamaah usia resiko tinggi antara 60 tahun hingga 80 tahun diprioritaskan untuk diberangkan lebih dulu. Tahun ini diberangkatkan 1.191 jamaah haji.

EKO WIDIANTO

Berita Terpopuler:
KPK Beraksi, Wakil Ketua PN Semarang Menangis

Hakim yang Ditangkap KPK Ternyata Makelar Kasus

Hakim Kartini Sudah Bebaskan 5 Koruptor

Perilaku Hakim Kartini Dinilai Tak Pantas

Pegawai Taman Safari Tewas Diterkam Harimau

TKI di Belanda: Kami Belum Merdeka