Pasar Kramat Jati Tetap Ramai Pengunjung

Pembeli berbelanja di kios penjual kue kering musiman di Jalan Raya Bogor KM 26, Ciracas, Jakarta Timur, Kamis 2 Agustus 2012. Pada minggu ke 2 Ramadan tempat ini mulai dipenuhi penjual kue kering untuk kebutuhan lebaran. Seorang  Pedagang yang berjualan tiap tahun ditempat ini mengaku bisa mengeruk keuntungan hingga 10 juta rupiah dengan berjualan selama 3 minggu menjelang Lebaran. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Pembeli berbelanja di kios penjual kue kering musiman di Jalan Raya Bogor KM 26, Ciracas, Jakarta Timur, Kamis 2 Agustus 2012. Pada minggu ke 2 Ramadan tempat ini mulai dipenuhi penjual kue kering untuk kebutuhan lebaran. Seorang Pedagang yang berjualan tiap tahun ditempat ini mengaku bisa mengeruk keuntungan hingga 10 juta rupiah dengan berjualan selama 3 minggu menjelang Lebaran. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Semua umat Muslim akan merayakan kemenangan dalam beberapa jam saja. Lahir dan batin pun disiapkan semua umat Islam. Cukup banyak warga Jakarta yang akan merayakan hari kemenangan itu di kampung halaman masing-masing. Sehingga mereka menutup sementara usaha-usaha mereka sampai kembali ke Ibu Kota.

Namun kesepian itu tidak terlihat di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, pada H-1 lebaran ini. Ratusan penjual dan pembeli sibuk bertransaksi di pasar ini. Pria dan wanita pun sibuk membawa belanjaannya yang terdiri mulai dari sarang ketupat, daging ayam, daging sapi, baju, bahkan hewan hidup seperti bebek atau ayam jago.

Teriknya matahari dan padatnya pasar atau bau tengiknya pasar tradisional itu tidak menghambat mereka mencari keperluan untuk hari raya. “Agar dapat daging yang segar saja,” kata Yenny, salah satu pembeli pasar itu ketika ditanya alasannya bebelanja dekat dengan Hari Raya, Sabtu, 18 Agustus 2012.

Warga daerah Kalisari ini tidak mudik seperti beberapa warga Jakarta lain. Wanita asal Sumatera Utara ini ingin merayakan lebaran di rumah kakaknya di Bekasi. Selain membeli daging sapi, Yenny juga membeli beberapa sembako seperti cabai, bawang, dan buncis.

Pembeli lain, Dewi, juga sibuk menawar dengan penjual baju di salah satu toko baju pasar itu. Sambil memegang tangan anak laki-lakinya di sebelah kiri, ada beberapa kantung belanjaan di dekat kakinya, ia menunjuk dan memilih-milih baju untuk anaknya itu. Ia membeli perlengkapan Lebaran itu pada H-1 karena di hari-hari sebelumnya tidak memiliki waktu. “Kemarin-kemarin saya sibuk sekali. Jadi baru belanja hari ini,” kata Dewi.

Tidak hanya pembeli seperti Dewi dan Yenny yang tetap semangat mencari keperluan hari raya mereka, ratusan pedagang pun semangat menjajakan dagangannya. Para penjual daging menjual sisa-sisa stok dagangan mereka. Ata, salah satu pedagang daging, mengaku menunda mudiknya ke Pandeglang demi mendapat harga tinggi saat menjelang Lebaran. “Nanti saja sesudah Lebaran saya mudik,” katanya sambil bertransaksi dengan pembeli.

Penjual bahan pokok, seperti sayur mayur dan sembako pun tetap semangat berteriak menawarkan barang mereka di jalanan pasar yang becek itu. Para pedagang baju di toko bagian dalam pasar itu pun membuka tokonya. Dari pantauan Tempo, hanya sedikit sekali toko yang tidak beroperasi di pasar itu.

Keramaian pasar ini tidak terlihat di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur. Di Pasar Induk yang hanya berjarak beberapa kilometer saja dari Pasar Kramat Jati ini hanya ada beberapa lapak saja yang menjajakan dagangannnya. Menurut salah satu tukang parkir blok F dan G pasar itu, Ronal, di blok tersebut saat ini hanya ada sekitar seratus lapak yang digelar. "Padahal kalau penuh, bisa tiga ratus lebih lapak yang jualan," kata Ronal di pasar induk itu pada Sabtu, 18 Agustus 2012.

Salah seorang securiti, Edi, mengatakan pada 17 Agustus 2012 hingga subuh 18 Agustus 2012 masih banyak pedagang yang berjualan di pasar itu. Bahkan pedagang itu berjualan hingga di jalan-jalan sekitar blok F dan G pasar induk itu. Namun karena sudah mau Lebaran, para pedagang meliburkan dagangannya hingga selesai salat Iid esok hari. "Kali pukul 15.00 setelah salat id besok ramai kembali," kata Edi sambil menyeruput kopinya.

MITRA TARIGAN

Berita Terpopuler:
KPK Beraksi, Wakil Ketua PN Semarang Menangis

Hakim yang Ditangkap KPK Ternyata Makelar Kasus

Hakim Kartini Sudah Bebaskan 5 Koruptor

Happy Birthday Indonesia Jadi Trending Topic Dunia

Perilaku Hakim Kartini Dinilai Tak Pantas

Inilah Dua Hakim Yang Ditangkap KPK di Semarang

BJ Habibie Jadi Pembina Upacara Dunia Maya

TKI di Belanda: Kami Belum Merdeka

Gara-gara Arus Mudik, Paskibra Nangis

Hari Kemerdekaan RI, Siwon Super Junior Ngetweet