Ternyata Mudik Lebaran Milik Semua

Seorang Buruh angkut barang bawaan penumpang menunjuk ke pintu kereta yang datang dari luar Jakarta di Stasiun Gambir, Jakarta, Selasa (23/8). Setiap kali mengangkut barang mereka mendapat upah sebesar 10 ribu rupiah. Meskipun aktifitas pemudik sudah mulai ramai tapi pendapatan mereka masih belum mengalami kenaikan yang berarti dikarenakan jumlah penambahan kereta kelas eksekutif tidak sebanyak kelas Bisnis dan Ekonomi. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Seorang Buruh angkut barang bawaan penumpang menunjuk ke pintu kereta yang datang dari luar Jakarta di Stasiun Gambir, Jakarta, Selasa (23/8). Setiap kali mengangkut barang mereka mendapat upah sebesar 10 ribu rupiah. Meskipun aktifitas pemudik sudah mulai ramai tapi pendapatan mereka masih belum mengalami kenaikan yang berarti dikarenakan jumlah penambahan kereta kelas eksekutif tidak sebanyak kelas Bisnis dan Ekonomi. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta -Siapa bilang mudik Lebaran hanya dinikmati oleh umat Islam saja, ternyata liburan Lebaran juga di nikmati oleh semua orang. Saat Tempo menunggu Kereta Argo Jati di Stasiun Besar Gambir, Jakarta Pusat, sejumlah orang yang beragama non Muslim juga sedang menunggu kereta yang sama.

Seperti Agnes Maulany, 24 tahun, warga Kota Cirebon menuturkan, setiap lebaran dia mudik walaupun dia tidak ikut lebaran. “Saya jualan di Glodok, tapi rumah orang tua di Cirebon, jadi setiap lebaran kita juga mudik,” katanya sambil tersenyum. Kakaknya, Maureen juga mengatakan, semua karyawannya orang muslim, tokonya elektorniknya sudah tutup sehari sebelumnya. “Kasihan mereka mau libur mudik, ada yang ke Pekalongan, Purwokerto, Cirebon dan Tasik,” ujarnya, Jum'at 17 Agustus 2012.

Agnes dan Maureen, sengaja pulang terlebih dahulu, kakaknya Chiko masih berjualan hingga hari Sabtu, menurut Agnes di tokonya masih ada 4 karyawan yang kebetulan orang Jakarta, jadi mereka liburnya H-1. Mereka ikut menggelola grosir pakaian ibunya.

Bukan hanya mereka Vinna Dazen, karyawati swasta bidang ekspor-impor di daerah Kota Jakarta Utara yang juga tidak ikut lebaran, ternyata menikmati liburan lebaran pulang ke Cirebon, “Setiap lebaran pasti libur panjang, saya pasti pulang ke Cirebon. Tetangga saya banyak yang berlebaran ya kita jadi ikutan lebaran,” kata Vina yang kebetulan duduk disamping Tempo.

Dia menuturkan tahun lalu ikut mudik bersama beberapa karyawan yang juga orang Cirebon, tetapi naik mobil, “Ternyata mudik itu asik juga yaa.. jadi tidak hanya milik orang Islam saya juag menikmati asiknya mudik.”

Di gerbong 5 Kereta Argo Jati yang dinaiki Tempo, ternyata kursinya banyak juga ditempati orang Cirebon keturunan yang ikut mudik. Mudik memang untuk semua.

DEFFAN PURNAMA

Berita Terpopuler:
KPK Beraksi, Wakil Ketua PN Semarang Menangis

Hakim yang Ditangkap KPK Ternyata Makelar Kasus

Hakim Kartini Sudah Bebaskan 5 Koruptor

Happy Birthday Indonesia Jadi Trending Topic Dunia

Perilaku Hakim Kartini Dinilai Tak Pantas

Inilah Dua Hakim Yang Ditangkap KPK di Semarang

BJ Habibie Jadi Pembina Upacara Dunia Maya

TKI di Belanda: Kami Belum Merdeka

Gara-gara Arus Mudik, Paskibra Nangis

Hari Kemerdekaan RI, Siwon Super Junior Ngetweet