Jalanan di Bandung Mulai Lowong

Jumat, 17 Agustus 2012 22:13 WIB

Suasana sejumlah kendaraan memadati ruas jalur lalu lintas di kawasan Pasar Tumpah, Rancaekek, Kab. Bandung, Jabar, Sabtu (11/8). ANTARA/Fahrul Jayadiputra

TEMPO.CO, Bandung -Sejumlah jalan di Kota Bandung mulai agak lowong setelah penduduknya mudik. Kemacetan terpusat di tempat perbelanjaan.

Dari pantauan sejak Jumat siang 17 Agustus 2012, sejumlah jalan di Bandung selatan bisa dilintasi leluasa. Antrian panjang harian kendaraan seperti di Jalan Buah Batu-Soekarno Hatta misalnya, jauh berkurang. Antrian pendek belasan meter hingga 50 meter yang masih terjadi karena pergantian nyala lampu pengatur lalu lintas.

Sejumlah kendaraan bermotor para pemudik terlihat melintasi dari barat ke timur. Adapun arus kendaraan yang menuju ke pusat kota, lebih mengarah ke pusat perbelanjaan. Kemacetan di Jalan Dewi Sartika ke arah Alun-alun Bandung tak terhindarkan. Petugas kepolisian menutup akses jalan itu bagi mobil termasuk bus dan angkutan umum.

Dari ujung jalan Dewi Sartika hingga ke Alun-alun, lautan manusia berjalan hingga memakan setengah badan jalan. Mereka menuju puluhan pertokoan kecil dan besar di sepanjang jalan itu yang berderet hingga Jalan Kapatihan dan Jalan Dalem Kaum. Kemacetan mulai terjadi sejak siang hingga petang.

Sementara itu di Terminal Leuwipanjang, sekitar 23 ribu pemudik menjadikan hari Jumat ini sebagai puncak keberangkatan ke arah barat. "Kepadatan penumpang mulai dari pagi hingga malam," kata petugas terminal Hidayat di kantornya, Jumat, 17 Agustus 2012.

Dari catatan petugas, kata Hidayat, dari total 965 armada bus, mayoritas dipenuhi penumpang. Tujuan terbanyak ke Merak, Sukabumi, dan Bogor. Arah ke Jakarta dan Cikarang relatif sepi. "Dari pagi tadi saya juga banyak antar penumpang ke Terminak Leuwipanjang," kata Cecep, seorang sopir taksi.

Padatnya arus mudik hari ini, menyebabkan banyak bus yang pulang ke Bandung datang terlambat. "Banyak yang terjebak macet di tol Cikampek, lainnya yang dari Sukabumi terhambat di Rajamandala," ujar Hidayat.

ANWAR SISWADI