TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Seksi Operasi Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan, Muchtar Zakaria, mengatakan selama Hari Raya Idul Fitri 1433 H, pihaknya tetap menyiagakan 160 orang anggotanya untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran. Anggota tersebut disiagakan secara bergantian selama 24 jam setiap harinya.
"Sebanyak 150 sampai 160 personel di lapangan siaga selama Lebaran. Kami tidak ada cuti atau libur," kata Muchtar kepada Tempo, Jumat, 17 Agustus 2012.
Menurut dia, selama Ramadan telah terjadi 26 kebakaran di Jakarta Selatan. Dari 26 titik kebakaran yang terjadi, tercatat kerugian materil sebesar Rp 2,35 miliar. "Tidak ada korban jiwa, hanya luka-luka," ujarnya.
Dia menjelaskan, daerah paling rawan kebakaran di Jakarta Selatan terletak di wilayah Kebayoran Lama dan Pasar Minggu. Kedua wilayah itu berpotensi besar terjadi kebakaran karena padatnya pemukiman warga.
Wilayah tersebut, kata dia, terus dibangun dengan kondisi yang rawan terbakar dan juga belum mendukungnya sarana dan prasarana untuk menanggulangi kebakaran. "Tapi penyebab kebakaran mayoritas karena korsleting listrik."
AFRILIA SURYANIS