Pasar Jatinegara Mester Sesak Pengunjung

Pasar Grosir Tanah Abang, Jakarta. TEMPO/Seto Wardhana
Pasar Grosir Tanah Abang, Jakarta. TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Jakarta -Dua hari menjelang Lebaran, Pasar Jatinegara Mester, Jakarta Timur masih sesak oleh pembeli. Pria dan wanita, muda sampai renta berjejalan mulai dari pintu depan, Jumat 17 Agustus 2012.

Kebanyakan mereka memadati gerai pakaian. Aksi saling dorong di lorong-lorong gerai selebar dua meter tak terhindarkan. Suara beberapa ibu mengomel mewarnai pasar.

Subekti, salah satu petugas keamanan, menyebut pemandangan seperti ini sudah terjadi sejak H-7 Lebaran. "Terus begini sampai tutup jam 5 sore," katanya sambil terus mengawasi pintu masuk, kata dia.

Lalu lintas di Jalan Jatinegara Barat atau di depan pasar menjadi tersendat. Selain karena banyak angkutan menaikturunkan penumpang, ada pula pedagang yang menggelar barang jualannya hingga bibir jalan. Jam puncak kepadatan adalah tengah hari waktu dzuhur.

Meski pasar disesaki pengunjung, pedagang tetap punya keluh kesah. Harga pakaian di tokonya berkisar Rp. 75 ribu hingga Rp. 200 ribu. "Per hari bisa laku 20 potong," dia berujar. Omset segitu justru dinilainya turun. "10 sampai 20 persen lebih sedikit dari tahun lalu," kata Yeni, pemilik Toko Das. Perempuan berusia 30 tahun ini mengeluhkan, kebanyakan pengunjung hanya melihat-lihat.

Hal yang sama dirasakan pedagang lainnya. Lis, 29 tahun, "Lebih ramai tahun kemarin, bedanya sampai 50 persen," kata Lis, 29 tahun. Putri, 25 tahun, rekan Lis menambahkan, tahun lalu omset mereka bisa mencapai Rp 10 juta per hari. "Sekarang maksimal Rp 6 juta, malah bisa Rp 3 juta," dia melanjutkan. Jenis pakaian yang menurutnya paling laris adalah gamis ala artis Syahrini maupun Ashanty.

Seperti Yeni, dua pengelola Toko Lisa Maharani tersebut juga mengeluhkan pengunjung yang sekadar melihat-lihat. Baik Yeni maupun Lis sepakat, penurunan ini terjadi karena waktu Hari Raya Idul Fitri berdekatan dengan waktu anak-anak masuk sekolah. "Karena barengan masuk sekolah, mungkin lebih banyak buat sekolah," kata Yeni. "Jaraknya kan cuma seminggu," ujar Lis.

Insyiro, 50 tahun, salah satu ibu-ibu pembeli, mengakui soal itu. Dia harus menyisihkan anggaran sekolah di samping membeli baju Lebaran untuk ketiga anaknya. "Memang agak dihemat. Tapi anak-anak kan harus Lebaran," kisah dia sambil menggandeng Ami, si bungsu yang duduk di Kelas VIII. "Jadi saya beli satu-dua aja."

ATMI PERTIWI

Berita terpopuler lainnya:
Gus Dur Dukung Ahok
SBY Gusar, Ini Klarifikasi Antasari Azhar
Sayang Cucu, Habibie Naik Jrangkong

Kirab Mobil Esemka, Jokowi Duduk Di Atap

Jusuf Kalla Dukung Pernyataan SBY Soal Century

Presiden SBY: Terima Kasih KPK

Sandi Dibunuh dan Diseret 200 Meter

Arsenal Terpaksa Jual Van Persie

Mahar Miliaran Pendukung Calon Gubernur

Dirjen Pajak: Kami Tahu Jaringan Mafia Pajak