Pelajar Bantu Pemudik di Senen  

Petugas memeriksa tiket penumpang Kereta Api Bisnis Singosari di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, (15/8). Tahun ini PT KAI hanya menjual tiket duduk, sehingga tidak ada penumpang yang berdiri sepanjang perjalanan. ANTARA/Yudhi Mahatma
Petugas memeriksa tiket penumpang Kereta Api Bisnis Singosari di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, (15/8). Tahun ini PT KAI hanya menjual tiket duduk, sehingga tidak ada penumpang yang berdiri sepanjang perjalanan. ANTARA/Yudhi Mahatma

TEMPO.CO, Jakarta - Udara masih dingin ketika Kris Nugroho keluar dari rumahnya di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur. Usai sahur, dia telah berpamitan pada orang tuanya untuk pergi ke Stasiun Besar Pasar Senen, Jakarta Pusat.

Di stasiun ini, remaja yang masih duduk di bangku kelas 2 SMP itu bukan hendak pergi ke luar kota, tapi justru membantu para penumpang kereta. Bersama teman-temannya di Komunitas Edan Sepur Indonesia, hari ini Kris akan membantu para pemudik menemukan gerbong mereka.

Setiap ada kereta datang, Kris dan puluhan temannya berlari-lari mendahului penumpang. Berbekal sebuah kertas seukuran buku yang telah diberi angka, mereka menunjukan nomor gerbong pada para penumpang yang akan naik kereta.

Sambil mengacungkan kertas yang disesuaikan dengan nomor gerbong, mereka berdiri di depan pintu ular besi tersebut. Para remaja ini berteriak menyebut nama kereta dan nomor gerbong pada para penumpang, mirip kernet di terminal. "Tawang Jaya..Tawang Jaya, gerbong lima," katanya. Teriakan dan acungan nomor ini menjadi panduan bagi ribuan pemudik untuk memudahkan menemukan gerbong tempat duduk mereka.

Ini kali pertamanya bagi Kris mengisi Ramadannya dengan kegiatan tersebut. Meskipun tak dibayar, namun dia mengaku ketagihan. Selain mengisi waktu di saat liburan, aktivitas ini juga dirasakan sangat bermanfaat karena membantu penumpang. "Sangat positif dan membantu," ujar dia.

Tak hanya Kris, teman-teman lainnya juga merasakan hal yang sama. Riza, misalnya, sampai rela menginap di stasiun selama beberapa hari. Remaja kelas 2 SMK ini mengikuti kegiatan tersebut untuk mengisi waktu luangnya selama liburan dan puasa. "Daripada enggak ada kegiatan di rumah," katanya.

Agung Yulianto, salah satu anggota lainnya, menyebutkan ini merupakan kali keduanya Komunitas Edan Sepur membantu PT KAI memandu penumpang saat mudik. Menurut dia, hal ini dilakukan karena kesukaan mereka pada moda transportasi tersebut. "Masak kita enggak ada kontribusinya," ujarnya.

Untuk tahun ini, selain di Stasiun Senen, mereka juga menjadi penunjuk di Stasiun Jakarta Kota, Jakarta Barat. Aktivitas ini telah mereka lakukan sejak Ahad, 12 Agustus 2012 kemarin. Rencananya aktivitas ini akan terus berlanjut hingga H+2 Lebaran nanti.

Di lain pihak, Kepala Humas Daop I PT KAI Mateta Rijalulhaq menanggapi positif inisiatif yang dilakukan kelompok tersebut. Menurut dia, hal ini semakin mempermudah PT KAI untuk menertibkan penumpang. Terlebih masa mudik kali ini PT KAI semakin mengetatkan aturan tiket sesuai identitas dan duduk sesuai nomor kursi.

Selain itu, kegiatan tersebut dinilai sebagai salah satu bentuk keikutsertaan masyarakat untuk menjaga operasional kereta. Upaya ini membuat PT KAI merasa tak sendiri untuk membangun perkeretaapiaan. "Bagi kami, benteng yang terkuat adalah masyarakat," katanya.

NUR ALFIYAH

Berita Terpopuler:
Gus Dur Dukung Ahok

SBY Gusar, Ini Klarifikasi Antasari Azhar

Sayang Cucu, Habibie Naik Jrangkon

Kirab Mobil Esemka, Jokowi Duduk Di Atap

Jusuf Kalla Dukung Pernyataan SBY Soal Century

Presiden SBY: Terima Kasih KPK

Sandi Dibunuh dan Diseret 200 Meter

Arsenal Terpaksa Jual Van Persie

Dirjen Pajak : Kami Tahu Jaringan Mafia Pajak

Hilal Bisa Dilihat Sabtu