Penumpang Gelap Tak Dapat Tempat di Kereta  

TEMPO/Ishomuddin
TEMPO/Ishomuddin

TEMPO.CO, Jakarta - Upaya PT KAI untuk menertibkan penumpang membuahkan hasil. Dari catatan Stasiun Senen, Jakarta Pusat, jumlah penumpang yang memiliki tiket selama mudik lebaran terus bertambah. Sebaliknya jumlah penumpang gelap tak bertiket berhasil ditekan.

Pada H-10 Lebaran, jumlah penumpang yang memiliki tiket pada 2010 tercatat sebenyak 4.641 orang dan tahun lalu sebanyak 6.616 orang. Pada hari yang sama di tahun ini jumlah penumpang yang bayar tiket meningkat jadi 8.711 orang.

Tren yang terjadi pada H-9 juga serupa, yakni sebanyak 5.346 pada 2010, tahun lalu sebanyak 6.900 dan tahun ini sejumlah 8.373. Tren terus terjadi hingga H-4 pada Rabu, 15 Agustus 2012. Pada hari itu catatan pemasukan uang tiket berasal dari 14.475 penumpang. Jumlah itu jauh lebih banyak daripada 2011 dan 2010 yang masing-masing sebanyak 11.726 dan 11.682.

Direktur Utama PT Kereta Api, Ignatius Jonan, menyatakan keheranannya dengan tren tersebut. Pasalnya, Lebaran tahun ini PT KAI membatasi jumlah penumpang dengan tidak menjual tiket untuk penumpang berdiri. "Semuanya duduk tapi jumlah penumpang bertambah," katanya.

Padahal, jika dibandingkan, Jonan menambahkan, jumlah orang yang naik kereta lebih banyak dengan adanya tiket berdiri itu. Tahun-tahun sebelumnya pula ada pemandangan penumpang yang berdesak-desakan hingga naik ke atas atap.

Tapi tahun ini pemandangan itu dihapus dengan pemberlakuan tiket calon penumpang yang mesti sesuai antara identitas yang tertera dengan yang dimiliki si pemegang tiket. Hasilnya penumpang gelap tak bertiket berhasil ditekan.

Jonan mensyukuri kondisi itu yang berarti pula bertambahnya pemasukan dari penjualan tiket. "Kalau duitnya masuk, bisa untuk perbaikan," katanya.

NUR ALFIYAH