Al Zahrawi Bapak Ilmu Bedah Modern  

Al Zahrawi
Al Zahrawi

TEMPO.CO, Jakarta - Eksistensi para cendekiawan muslim di ranah ilmu pengetahuan dan teknologi bahkan jauh sebelum bangsa eropa merasakan renaissance atau zaman pencerahan yang dianggap sebagai tonggak perkembangan ilmu pengetahuan di barat.  

Salah satu cendekiawan besar yang hingga saat ini masih dicatat dalam sejarah, terutama dalam bidang kedokteran adalah Al- Zahrawi atau yang dikenal oleh barat dengan sebutan Abul Casis.

Al-Zahrawi adalah ahli bedah yang termasyhur hingga abad 21. Nama lengkapnya Abu al-Qasim Khalaf ibn al-Abbas Al-Zahrawi. Dia lahir pada tahun 936 M di Kota Al-Zahra, sebuah kota berjarak 9,6 kilometer dari Cordoba, Andalusia, atau yang sekarang dikenal dengan sebutan Spanyol. 

Ia merupakan keturunan Arab Anshar yang menetap di Spanyol. Di Kota Cordoba ini dia menimba ilmu, mengajarkan ilmu kedokteran, mengobati masyarakat, serta mengembangkan ilmu bedah bahkan hingga wafat.

Selama separuh abad ia mendedikasikan dirinya untuk pengembangan ilmu kedokteran, khususnya bedah. Dalam Kitab Al-Tasrif yang ditulisnya, ia memperkenalkan lebih dari 200 alat bedah yang dimilikinya. Di antara ratusan koleksi alat bedah yang dipunyainya, ternyata banyak peralatan yang tak pernah digunakan ahli bedah sebelumnya.

Di antara alat bedah yang ditemukan dan digunakan Al-Zahrawi adalah catgut. Alat ini digunakan Al-Zahrawi untuk menjahit bagian dalam tubuh yang hingga kini masih digunakan dalam ilmu bedah modern. 

Selain itu, dia juga menemukan forceps yang digunakan untuk mengangkat janin yang meninggal. Alat itu juga digambarkan dalam Kitab Al-Tasrif. Dalam kitab itu, Al-Zahrawi juga memperkenalkan penggenaan ligature (benang pengikat luka) untuk mengontrol pendarahaan arteri.

Salah satu sumbangan pemikiran Al Zahrawi yang begitu besar bagi kemajuan perkembangan ilmu kedokteran modern adalah penggunaan gips bagi penderita patah tulang maupun geser tulang agar tulang yang patah bisa tersambung kembali. Sedangkan tulang yang geser bisa kembali ke tempatnya semula.

Peralatan penting untuk bedah yang ditemukan Al-Zahrawi, antara lain, pisau bedah (scalpel), curette, retractor, sendok bedah (surgical spoon), sound, pengait bedah (surgical hook), surgical rod, dan specula.

Tak cuma itu, Al-Zahrawi juga menemukan peralatan bedah yang digunakan untuk memeriksa bagian dalam uretra, alat untuk memindahkan benda asing dari tenggorokan, serta alat pemeriksa telinga. Kontribusi Al- Zahrawi bagi dunia kedokteran, khususnya bedah, hingga kini tetap dikenang dunia.

HIMAS PUSPITO PUTRA

Berita Ramadan lainnya:
Situs-situs yang Tayangkan CCTV Arus Mudik
Antrian di Tol Sadang Capai 3 Kilometer

MUI Prediksi Lebaran Serempak di Hari Minggu

Jokowi Sambut Pemudik dari Jakarta dengan Bunga

18 Lokasi Rawan Kecelakaan di Yogyakarta

Karena Tugas, 19 Tahun Tak Pernah Salat Ied

Jalur Selatan Jawa Barat Mulai Padat 

Pemudik Bermotor Luberi Area Bandung

Lebaran, Hukuman Gayus Dikurangi