5.000 Warga Yogya Bakal Antre 'Nyalami' Sultan  

Sri Sultan Hamengkubuwono X, raja Kasultanan Yogyakarta, membacakan Sabda Tama (pernyataan raja) di Bangsal Kencono, Kompleks Kraton Yogyakarta, Kamis (10/05). Dalam pernyataannya, Sultan menegaskan bahwa Kraton Yogyakarta dan Kraton Puro Pakualaman merupakan satu kesatuan yang utuh, dan bahwa Yogyakarta memiliki tata peraturannya sendiri meskipun telah bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia. TEMPO/Suryo Wibowo
Sri Sultan Hamengkubuwono X, raja Kasultanan Yogyakarta, membacakan Sabda Tama (pernyataan raja) di Bangsal Kencono, Kompleks Kraton Yogyakarta, Kamis (10/05). Dalam pernyataannya, Sultan menegaskan bahwa Kraton Yogyakarta dan Kraton Puro Pakualaman merupakan satu kesatuan yang utuh, dan bahwa Yogyakarta memiliki tata peraturannya sendiri meskipun telah bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia. TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO , Yogyakarta: Tak kurang 5.000 warga diprediksikan mengikuti kegiatan ngabekten (berjabat tangan) dalam Idul Fitri 1433 H kepada Raja Keraton yang Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di Pagelaran Kraton Yogya pada Jumat, 24 Agustus 2012.

Kegiatan bertatap muka dan bersalaman dengan raja secara langsung sekali dalam setahun itu bakal digelar selama tiga jam pukul (08.30-11.30 WIB). Sultan dan keluarganya akan bersilaturahmi dengan warga baik dari dalam maupun luar DI Yogyakarta.

“Melihat pengalaman tahun sebelumnya, kami prediksikan ada sekitar 5.000 warga yang akan mengikuti ngabekten (berjabat tangan dengan Sultan) itu,” kata juru bicara Pemerintah Provinsi DIY Kuskasriati di Kepatihan, Rabu, 15 Agustus 2012.

Kesempatan bertemu raja ini biasanya mengundang antusiasme masyarakat dari lima kabupaten kota di wilayah DI Yogyakarta untuk berbondong-bondong menggunakan bus, truk, mobil pick up, dan kendaraan roda dua mendatangi keraton. Kesempatan ini sering kali dipadati warga Yogya yang telah merantau keluar Yogya.

Kus menuturkan seluruh elemen masyarakat boleh datang ke kegiatan tahunan yang diselenggarakan pihak keraton Yogyakarta itu. Pada kesempatan itu, Sultan akan didampingi permaisurinya, Gusti Kanjeng Ratu Hemas, dan Wakil Gubernur Paku Alam IX.

Untuk pengamanan pada acara yang biasanya menyedot ribuan pengunjung itu, disiagakan ratusan personel gabungan dari Kepolisian Kota Besar Yogyakarta, Polisi Pamong Praja, yang dibantu para abdi dalem. Sementara untuk menjaga jika ada pengunjung yang terluka atau pingsan karena antre panjang, pemerintah menyiapkan empat ambulans yang disebar di empat penjuru keraton.

Sementara bagi wisatawan yang tidak mengikuti open house, tetap dipersilakan menyambangi keraton karena kegiatan jabat tangan itu tidak akan membuat keraton ditutup dan libur. “Wisata Kraton tetap buka," katanya.

PRIBADI WICAKSONO

Berita lain:
Polemik Simulator SIM, Kapolri Kumpulkan Pengacara

Ditemukan Hiu Purba Berusia 270 Tahun

Arkeolog Ini Temukan Piramida via Google Earth

Nasib Penggalian Bunker di Bawah Kantor Jokowi

Sepupu Kate Middleton Tampil Telanjang di Playboy