Dekati Lebaran, Proyek Uruk Tanah Blok Cepu Distop

Blok Cepu, Bojonegoro. TEMPO/Mahanizar
Blok Cepu, Bojonegoro. TEMPO/Mahanizar

TEMPO.CO , ojonegoro: Memasuki H-4, proyek uruk tanah di Blok Cepu dan proyek rel ganda untuk sementara dihentikan. Pasalnya, dua proyek itu menyedot sekitar 500 truk di jalur Bojonegoro-Cepu sepanjang 36 kilometer ini. Sedangkan jalur itu dipakai sebagai jalan alternatif bagi pemudik.

Penghentian kendaraan di jalur Bojonegoro-Cepu langsung dilakukan Dinas Perhubungan Bojonegoro terhitung Rabu, 15 Agustus 2012. “Ya, sejak hari ini truk proyek enggak boleh lewat,” ujar Kepala Bidang Hubungan Darat Dinas Perhubungan Bojonegoro Moh Chosim pada Tempo, Rabu, 15 Agustus 2012.

Kepadatan lalu lintas akibat proyek uruk tanah di Blok Cepu dan rel ganda memang sudah terasa. Biasanya, sebelum proyek ini berjalan, jarak tempuh perjalanan Bojonegoro-Cepu sejauh 36 kilometer hanya butuh 30 menit. Tetapi begitu proyek digelar, butuh waktu sekitar satu jam untuk menempuhnya.

Penyebab macetnya jalur ini, karena beberapa alternatif. Selain proyek tanah uruk Blok Cepu dan rel ganda, ada juga sejumlah kendaraan besar. Seperti truk tangki yang keluar masuk dari Blok Cepu, kemudian truk semen yang melintas tiap hari dari Gresik-Tuban-Bojonegoro ke Ngawi.

Selain itu, jalur Bojonegoro Cepu akhir-akhir ini juga menjadi alternatif jalur penghubung perjalanan Surabaya-Semarang dan sebaliknya lewat jalur tengah. Wajar jika kemudian Dinas Perhubungan Bojonegoro menutup proyek ini selama masih suasana lebaran.

Kepala Satuan Polisi Lalu Lintas Kepolisian Resor Bojonegoro Ajun Komisaris Oscar Syamsudin mengatakan, pengaturan arus lalu lintas di jalur tengah berada di sejumlah titik. Di antaranya jalur perbatasan Ngawi--Bojonegoro tepatnya di Kecamatan Margomulyo atau sekitar 70 kilometer Kota Bojonegoro. Kemudian, perbatasan Cepu-Padagangan, Bojonegoro. Kemudian, perbatasan Bojonegoro-Babat, dan perbatasan Tuban-Bojonegoro.

Dari jalur itu, yang potensi macet ada dua. Pertama di jalur Bojonegoro-Cepu dan Bojonegoro-Babat, yang diperkirakan padat lalu lintas karena pertemuan arus. Kedua, jalur Bojonegoro-Cepu yang rentan padat lalu lintas karena proyek uruk tanah di Blok Cepu dan proyek rel ganda. “Alternatifnya memang kita hentikan,” ujar Oscar kepada Tempo, Rabu.

Sedangkan kendaraan yang tidak boleh dilewati, yaitu truk material bangunan dan sejenisnya. Perkecualian yang boleh lewat, seperti truk sembako dan lainnya. Makanya, diharapkan truk-truk besar yang mengangkut barang dari Jakarta-Surabaya diharapkan sudah tidak lewat mulai hari ini.

SUJATMIKO

Berita lain:
Angkasa Pura II Tambah Operasional Empat Bandara

ASDP Siapkan Kapal Pengangkut Sepeda Motor 

Pemudik di Merak Tembus 54 Ribu Orang

Tujuh Maskapai Dapat Tambahan Jam Terbang 

Waspada Calo Tiket di Bandara Soekarno Hatta