Liku-liku Menempuh Jalur Jawa Timur  

Sejumlah pemudik sepeda motor keluar dari kapal ferri di Penyeberangan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, (5/9). Menjelang H-5 Hari Raya Idul Fitri 1431 H,  penyeberangan Ketapang mulai dipadati kendaraan pemudik yang berasal dari Pulau Bali. ANTARA/Seno S.
Sejumlah pemudik sepeda motor keluar dari kapal ferri di Penyeberangan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, (5/9). Menjelang H-5 Hari Raya Idul Fitri 1431 H, penyeberangan Ketapang mulai dipadati kendaraan pemudik yang berasal dari Pulau Bali. ANTARA/Seno S.

TEMPO.CO, Ngawi -Setelah melewati perbatasan Jawa Tengah di Kabupaten Sragen, anda akan melewati pintu Jawa Timur di Kabupaten Ngawi. Ruas jalan mulai Ngawi hingga Madiun termasuk ruas jalan rawan kecelakaan dan kriminalitas.

Anda harus berhati-hati terutama di ruas jalan Kecamatan Mantingan hingga Kecamatan Ngawi (kota) dan Ngawi (kota)-Maospati (Magetan). Dari Maospati, anda akan melintas di ruas jalan Maospati sampai Kota Madiun.

Dari Kota Madiun anda akan melintas di jalan ring road Kota Madiun hingga perbatasan dengan Kecamatan Nglames, Kabupaten Madiun. Dari Nglames, anda akan melalui Kecamatan Balerejo, Caruban (Mejayan), hingga Saradan yang juga dikenal sebagai jalur tengkorak.

Di ruas jalan mulai Ngawi hingga Saradan sering terjadi kecelakaan dengan korban tewas dibawah lima orang dan bahkan kecelakaan menonjol dengan korban tewas lebih dari lima orang.

Rata-rata kendaraan yang terlibat kecelakaan adalah bus Angkutan Kendaraan Antar Provinsi (AKAP). Bus AKAP dari berbagai perusahaan otobus kerap ngebut.

Selain rawan kecelakaan, juga harus mewaspadai beberapa lokasi jalan aspal yang meleleh dan bergelombang serta minim penerangan. Ruas jalan Ngawi-Magetan yang minim penerangan misalnya di sepanjang hutan di Kecamatan Mantingan dan Kedunggalar milik Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Ngawi.

Dari Pasar Saradan, anda mulai memasuki hutan KPH Saradan. Anda harus hati-hati, selain rawan kecelakaan, wilayah ini juga rawan kebakaran. Terus melaju hingga melewati perbatasan antara Desa Pajaran, Saradan, Madiun dengan Desa/Kecamatan Wilangan, Nganjuk.

Di perbatasan ini terdapat double way dan jalur Lingkar Wilangan. Jalan setempat rawan kecelakaan. Selain karakternya berkelok, kondisi jalan juga bergelombang. Bahkan dulu tidak dilengkapi lampu penerangan jalan. Lampu tenaga surya pernah dipasang namun sudah lama tidak berfungsi.

Memasuki Kecamatan Kertosono sebagai penghujung Nganjuk, anda dan keluarga bisa menikmati permainan air di “The Legend” Waterpark. Setelah Kertosono, anda memasuki perbatasan dengan Kabupaten Jombang. Di perbatasan ini anda harus hati-hati karena terdapat penyempitan jalan jembatan serta simpang empat yang menghubungkan Nganjuk, Jombang, dan Kediri. Selain persimpangan, di wilayah ini juga dilintasi kereta api. Wilayah perbatasan ini dikenal dengan nama Simpang Mangkreng. Sebuah pos polisi tampak berdiri di pojok persimpangan.

Simpang Mangkreng berbatasan dengan Jalan Raya Bra’an. Di perbatasan ini terdapat pusat oleh-oleh jajanan khas Jombang dan Kediri seperti kerupuk raksasa, tahu takwa, dan sebagainya.

Di wilayah ini rawan macet terutama saat karyawan pabrik pulang kerja. Selain itu juga terdapat Pasar Tunggorono. Titik rawat macet lainnya ketika memasuki Kota Jombang terutama Jalan Panglima Sudirman. Wilayah ini rawan macet karena aktivitas perdagangan di pertokoan dan sejumlah instansi perbankan dan pemerintahan.

Setelah melewati wilayah kota, ada titik rawan macet akibat penyempitan jalan karena proyek pembangunan fly over Jalan Raya Jombang-Surabaya

ISHOMUDDIN